Ratusan TPS di Banyumas Rawan Bencana Alam

Ratusan TPS di Banyumas Rawan Bencana Alam

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 29 Jan 2024 10:02 WIB
Petugas KPPS bersama dengan TRC dan BPBD Banyumas menyelamatkan kotak suara dalam simulasi pemungutan suara saat banjir melanda di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/1/2024).
Petugas KPPS bersama dengan TRC dan BPBD Banyumas menyelamatkan kotak suara dalam simulasi pemungutan suara saat banjir melanda di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/1/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Ratusan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Banyumas disebut rawan bencana alam. Bencana tersebut terdiri dari banjir dan tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas, Rofingatun Khasanah menjelaskan sedikitnya ada 534 TPS yang termasuk kategori rawan bencana. Jumlah tersebut tersebar di 12 kecamatan, dari total 5.587 TPS di Banyumas.

"TPS rawan bencana alam ada sekitar 534. 441 di antaranya rawan banjir. Terus 93 TPS rawan longsor. Jadi ada sekitar 8 persen TPS rawan," kata Rofingatun saat dimintai konfirmasi, Senin (29/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut mengacu pada peta sebaran bencana alam milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas setiap tahunnya. Oleh sebab itu, pihaknya memberikan pelatihan khusus terhadap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Petugas KPPS bersama dengan TRC dan BPBD Banyumas menyelamatkan kotak suara dalam simulasi pemungutan suara saat banjir melanda di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/1/2024).Petugas KPPS bersama dengan TRC dan BPBD Banyumas menyelamatkan kotak suara dalam simulasi pemungutan suara saat banjir melanda di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/1/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Komisioner KPU Banyumas, Divisi Teknis Penyelenggaran, Sidiq Fathoni menambahkan khusus untuk wilayah rawan banjir pihaknya berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan BPBD Banyumas.

ADVERTISEMENT

"Kita juga sudah melakukan simulasi tanggap bencana. Berdasarkan data BPBD terutama di wilayah Tambak kurang lebih 5 desa yang rawan banjir. Kemudian juga ada yang rawan longsor di wilayah Desa Watuagung, dan wilayah Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen dan Somagede yang rawan bencana," terangnya.

Dalam simulasi tersebut juga diperagakan bagaimana peran masing-masing petugas di lapangan saat terjadi banjir waktu proses pemungutan suara. Untuk petugas KPPS menyelamatkan logistik, serta BPBD menyelamatkan jiwa.

"Kepentingan di KPU untuk penyelamatan logistik dilaksanakan petugas KPPS yang ada di TPS. Terus yang menyelamatkan jiwa manusia dan harta benda itu dilaksanakan tim BPBD," jelasnya.

Sodiq menjelaskan jika terjadi banjir saat pemungutan suara, kotak suara akan terlebih dahulu diselamatkan ke terdekat yang lebih aman. Selanjutnya akan dibawa ke gudang PPK dengan pengawalan ketat petugas.

"Pada saat penyelamatan logistik tetap ada saksi dan pengawas yang mengikuti tersebut. Dari proses logistik sampai di lokasi aman sampai dibawa ke gudang PPK disana sudah penjagaan dari beberapa instansi kepolisian dan KPU," ujarnya.

Selanjutnya ia memerinci jumlah TPS yang rawan bencana alam. Untuk seluruh wilayah di Desa Gebangsari berpotensi banjir ketika hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan durasi lama.

"Di wilayah Gebangsari ini ada 11 TPS seluruhnya berpotensi terjadi banjir. Kemudian wilayah lain ada sekitar 4 atau 5 TPS, terus ada yang 1 TPS saja, bahkan ada yang sampai 6 TPS yang memang posisinya berpotensi banjir pada saat musim penghujan," pungkasnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads