Sebagian perlintasan sebidang kereta api yang tidak berpalang dan tidak dijaga PT KAI di Klaten kini mulai dijaga relawan. Termasuk perlintasan di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, yang menjadi lokasi kecelakaan yang menewaskan dua penumpang mobil, pekan lalu.
"Ya, perlintasan di Desa Taji sudah dijaga relawan. Ada empat orang, dibagi dua shift, sudah mulai pekan lalu, " kata Kepala Dinas Perhubungan Klaten, Supriyono saat ditemui detikJateng, Rabu (24/1/2024).
"Relawan dari desa setempat, tapi sekadar honornya dari kita. Dari potensi anggaran yang ada, cukup untuk satu tahun. Artinya sampai arus mudik lebaran diharapkan aman karena itu jalan kabupaten," imbuh Supriyono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di perlintasan Desa Taji, Dinas Perhubungan juga merencanakan penempatan relawan serupa di perlintasan Desa Boto, Kecamatan Wonosari.
"Rencananya kita buat palang, nanti juga ditempatkan penjaga dan honornya dari kita tahun ini. Itu juga jalan lingkar kabupaten, jangan sampai ada kejadian," ujar Supriyono.
Supriyono menambahkan, di perlintasan Karangnongko, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, juga sudah dialokasikan honor untuk relawan penjaga.
"Di Karangnongko kita juga sudah pihak'i (menganggarkan), sementara untuk dua orang. Untuk titik lainnya akan dikaji bertahap," ucap Supriyono.
Sementara itu Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti menyatakan setelah kejadian kecelakaan mobil dan kereta api di perlintasan Taji pada Minggu (14/1), digelar rapat koordinasi bersama dinas, PT KAI, kecamatan dan desa. Diputuskan ada empat penjaga di perlintasan itu.
"Alhamdulillah dari Dishub memfasilitasi untuk uang lelah, baru sebatas empat orang untuk dua shift. Juga difasilitasi tenda, meja, kursi oleh dinas. Kecamatan memfasilitasi lampu senter, rompi, stik lampu, dan HT dari stasiun sebagai alat kode kereta api lewat," kata Puspo Enggar saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Aji Prabowo menyampaikan ada delapan perlintasan besar dan ramai yang tidak dijaga PT KAI. Secara bertahap dinas merencanakan pengaman di lokasi.
"Upaya Dishub untuk menempatkan personil di perlintasan sebidang jalan kabupaten. Masih ada tiga yaitu di Taji, Ketandan, Boto, Karanganom dan lainnya," kata Aji kepada detikJateng.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut melibatkan mobil Agya berpelat nomor L 1465 JF dan kereta api Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) di perlintasan sebidang Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Minggu (14/1) sore. Kecelakaan itu menewaskan dua orang.
Dua orang tersebut merupakan penumpang mobil, Dimas (24) dan Bakron Mastaji (51), keduanya merupakan warga Duri Kulon, Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Perlintasan KA tanpa palang PT KAI:
- Taji Prambanan JPL 315: Jalan Kabupaten
- Ketitang Jogonalan JPL 305: Jalan Desa
- Keringan klaten Selatan JPL 293: Jalan Desa
- Ketandan JPL 263: Ujung Jalan Kabupaten, setelah perlintasan jalan desa.
- Boto Wonosari JPL 113: Jalan Kabupaten.
- Bolali Wonosari JPL 113: Jalan Desa
- Karanganom Klaten Utara JPL 272: Jalan Desa
(dil/apl)