Gedung kuno yang ambrol di kawasan Kota Lama Semarang hari Senin (22/1) kemarin pernah jadi kantor broker. Kondisinya mengenaskan karena beberapa tahun terakhir terbengkalai hingga akhirnya roboh.
Pegiat sejarah Semarang, Rukardi mengatakan dari data yang ia kumpulkan, gedung yang ada di Jalan Kepodang itu pernah difungsikan sebagai kantor makelar Butterworth & Co dan Konsulat Siam. Pada masa kolonial Belanda, nama jalan tersebut adalah Hoogendorpstraat 24.
"Butterworth & Co yang didirikan oleh R Butterworth pada 1908 yang merupakan broker segala produk, mulai dari beras, kopi, kopra, kapuk, kapas, dan lain-lain. Perusahaan ini juga menjadi broker perdagangan gula untuk Ching Siong & Co dan Kwik Hoo Tong Handel Maatschappij," kata Rukardi kepada detikJateng, Selasa (23/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buttherworth & Co memiliki kaitan erat dengan perusahaan terkenal Wallbrink. Cabang perusahaan didirikan, antara lain di Batavia, London, New York, dan Manila," imbuhnya.
Pada tahun 1935, Butterworth & Co mengalami kebangkrutan. Gedung tersebut kemudian sempat digunakan sebagai kantor NV Maskapai Asuransi Indonesia Cabang Semarang dan NV Kedundang Trading Company. Belum diketahui pasti sejak kapan bangunan ini mulai mangkrak hingga akhirnya rubuh.
"Pada pertengahan Juni 1935, Butterworth & Co bangkrut akibat gagal dalam pembayaran transaksi perdagangan kapuk. Setelah era kemerdekaan, gedung ini menjadi Kantor NV Maskapai Asuransi Indonesia Cabang Semarang dan NV Kedundang Trading Company. Bangunan ini sudah bertahun-tahun dibiarkan mangkrak," jelasnya.
Sementara itu dikutip dari laman https://cagarbudaya.semarangkota.go.id disebutkan gedung tersebut berdiri sejak tahun 1830-an dirancang oleh W.C.P. Schoemaker, tokoh Modernisme Tropis. Kemudian tahun 1879 sempat dilakukan renovasi.
Untuk diketahui, gedung cagar budaya tersebut rubuh bagian Barat-nya hari Senin kemarin sekitar pukul 16.30 WIB. Pemkot Semarang masih belum bisa menemukan siapa pemilik atau pengelola gedung itu saat ini.
(aku/apl)