.webp)
Pria berbaju oranye bertulisan 'Bawaslu' ditemukan tewas di tengah kolam pembuangan limbah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Semarang. Pria yang belakangan diketahui berinisial MA itu ternyata meninggalkan rumah sejak Jumat (19/1).
Jasad pria yang belakangan diketahui sebagai warga Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, itu ditemukan dalam posisi telungkup di salah satu kolam limbah sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (22/1/2024).
Evakuasi Dibantu Ekskavator
Kanit Reskrim Polsek Genuk, AKP Sajudin mengatakan mayat pria di IPLT milik Disperkim itu kemudian dievakuasi oleh tim Inafis dan relawan. Dalam proses evakuasinya, salah satu relawan naik ke pengeruk ekskavator yang diarahkan ke atas korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, jenazah itu digiring ke tepian menggunakan kayu. "Setelah berhasil mengambil, kita identifikasi, ternyata di tubuh korban belum ada identitas secara pasti. Namun secara fisik laki-laki kisaran umur 25-35 tahun," kata Sajudin, kemarin.
Belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Mayat itu lalu dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang untuk divisum guna mengungkap penyebab kematiannya.
"Baru nanti kita akan menginformasikan terkait kematian apakah ada tanda-tanda kekerasan atau mati karena kecelakaan, dan sebagainya," ujar Sajudin.
Proses penyelidikan dilakukan, termasuk menanyai para pekerja proyek tol apakah pria itu merupakan salah satu pekerjanya. Sebab, lokasi penemuan mayatnya terbilang dekat dengan proyek tol.
Sajudin juga mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 25-35 tahun agar melapor ke polisi.
Identitas Terungkap
Tak lama berselang, identitas mayat pria itu terungkap. Korban adalah warga berkebutuhan khusus asal wilayah Kecamatan Gayamsari. Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto mengonfirmasi hal itu.
"Korban berkebutuhan khusus, hiperaktif. Sebelumnya dikabarkan sempat meninggalkan rumah," kata Rismanto saat dihubungi wartawan, Senin (22/1/2024).
Rismanto menjelaskan, penyelidikan masih dilakukan dan jenazah masih perlu diautopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban.
"Iya ini masih dilakukan autopsi di RSUP dr Kariadi Semarang guna mengetahui penyebab-penyebab meninggalnya korban," jelasnya.
Baju Bawaslu Keluaran Tahun 2019
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman mengatakan baju yang digunakan korban keluaran tahun 2019. Tidak hanya petugas yang punya, namun warga juga dibagi saat sosialisasi Pemilu tahun 2019.
"Itu baju Bawaslu Kota Semarang di tahun 2019, di Pemilu tahun 2019 kami kan pernah memproduksi kaus itu," kata Arief saat dihubungi.
(dil/rih)
