Gegara Hujan Abu, Warga Lereng Merapi di Klaten Panen Lebih Awal

Gegara Hujan Abu, Warga Lereng Merapi di Klaten Panen Lebih Awal

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 22 Jan 2024 12:27 WIB
Warga memanen sayuran di desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Senin (22/1/2024).
Foto: Warga memanen sayuran di desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Senin (22/1/2024). (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Warga lereng Gunung Merapi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten memanen sayuran lebih awal. Warga khawatir sayuran busuk akibat abu vulkanik Gunung Merapi hari Minggu siang.

"Ini saya petik sebelum merah karena khawatir busuk besok. Karena abu dan hujan kemarin itu," ungkap Widodo, petani warga Dusun Jamuran, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang kepada detikJateng, Senin (22/1/2024) siang di ladang.

Dijelaskan Widodo, abu vulkanik turun ke desanya sebenarnya sudah sering tetapi tipis. Namun saat hari Minggu abu yang turun cukup tebal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin cukup tebal. Tidak hanya cabai, kol juga jadi hitam-hitam kena abu," kata Widodo.

Ngatinem, warga Dusun Pajegan, Desa Tegalmulyo, mengatakan cabai rawit di sawahnya juga dipetik. Kalau tidak dipetik bercampur air bisa membusuk.

ADVERTISEMENT

"Setelah ada abu kan hujan sehingga bisa busuk. Hari ini abu memang sudah tidak ada," katanya.

Yamtini, warga Dusun Grintingan, Desa Tegalmulyo mengatakan abu sudah banyak yang hilang karena langsung hujan. Namun masih ada sisanya sehingga dibersihkan warga.

"Ini kita bersih-bersih rumah karena masih ada sisanya. Kali ini cukup tebal abunya tapi tidak ada warga yang mengungsi," ungkapnya kepada detikJateng.

Kasi pelayanan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur menjelaskan jika banyak abu, sayuran busuk. Penyebabnya karena abu panas bercampur air.

"Biasanya busuk karena di sayuran abu ini panas, ditambah air. Jadi warga sudah hapal dipetik awal," jelas Subur kepada detikJateng.

Pantauan detikJateng, warga di Desa Tegalmulyo paling atas ke ladang memetik sayuran. Sebagian membersihkan abu di halaman, mobil dan rumah mereka.

Kawasan wisata Girpasang masih sepi meskipun tetap buka menerima pengunjung. Tidak ada penutupan objek wisata.

Sebelumnya diberitakan, lima dusun di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, sempat diguyur abu vulkanik imbas dari awan panas guguran (APG) Gunung Merapi Minggu siang (21/1/2024).

"Terjadi hujan abu vulkanik di Desa Tegalmulyo (KRB III), meliputi Dukuh Pajegan, Canguk, Grintingan, Sumur, dan Girpasang. Hujan abu vulkanik saat ini sudah berhenti," kata Kalak BPBD Klaten, Syahruna saat mengecek ke lokasi, Minggu (21/1).

Disampaikan Syahruna, visual Gunung Merapi sore tadi berkabut dan arah angin ke timur. Awan panas guguran Merapi terjadi pukul 14.12 WIB, Minggu (21/1), dengan amplitudo max 70 mm, durasi 239.64 detik, dan jarak luncur maksimal 2.400 meter ke barat daya.

"Jarak luncur maksimal 2.400 meter ke barat daya (Jogja) dan pengungsi nihil, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Abu vulkanik saat ini sudah tidak terlihat di jalan karena turun bersamaan dengan air hujan. Tidak ada kepanikan warga masyarakat yang terdampak," terang Syahruna.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads