Perdagangan daging anjing untuk dikonsumsi di Solo masih marak terjadi. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming berjanji menindaklanjutinya.
Hanya saja dia tidak mengungkapkan langkah konkret yang akan dilakukan. Saat ditanya wartawan apakah akan membuat regulasi, dia mengatakan hal itu akan dipertimbangkannya.
"Ya nanti kami tindak lanjuti, ya. Ya nanti kami pertimbangkan itu (menyusun regulasi), tenang saja, udah akan kami tindak lanjuti," katanya di Balai Kota Solo, Kamis (18/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran juga belum bersedia memberikan informasi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam regulasi itu.
"Itu nanti saja," kata dia pendek.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono mengatakan bahwa Pemkot Solo belum memutuskan format terkait aturan peredaran daging anjing. Dirinya juga belum bisa mengungkapkan apakah regulasi ke depan akan bersifat mengatur atau melarang hal-hal terkait peredaran atau konsumsi daging anjing tersebut.
"Soal mengatur atau melarang saya belum bisa menjelaskan detailnya, yang jelas sifatnya mengimbau agar mengonsumsi bahan pangan yang aman saja. Apakah dengan imbauan itu bisa melarang penjaja kuliner atau konsumennya? Sementara kita belum masuk ke ranah itu," kata Budi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (DPKPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengungkap, berdasarkan pendataan, ada puluhan warung daging anjing yang beroperasi di Solo. Warung tersebut membutuhkan 90 hingga 100 ekor anjing setiap harinya.
"Kalau di kami data sekitar warung ada 27 pendataan kita berapa daging sehari kurang lebih 90-100 ekor per hari dari 27 itu," beber Eko dihubungi wartawan, Jumat (12/1).
Menurutnya, penjualan daging anjing sulit diberhentikan lantaran adanya peminat di Kota Solo terhadap masakan daging anjing. Ia mengaku bahwa untuk kebutuhan daging anjing dipasok dari Jawa Barat.
"Namun sampai saat ini belum berhasil karena budaya kesukaan mengonsumsi daging anjing dan bahan daging dari Jawa Barat, adanya semacam kebutuhan dan produsen serta konsumen masih berlangsung," bebernya.
(ahr/rih)