Viral Siswa SD Seberangi Jembatan Bambu, Pemkab Cilacap Bakal Bangun Permanen

Viral Siswa SD Seberangi Jembatan Bambu, Pemkab Cilacap Bakal Bangun Permanen

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 17 Jan 2024 14:47 WIB
Viral anak SD seberangi jembatan bambu nyaris roboh bak Ninja Warrior di Cilacap.
Viral anak SD seberangi jembatan bambu nyaris roboh bak Ninja Warrior di Cilacap. Foto: dok. Tangkapan layar IG @explore_kampunglaut
Cilacap -

Jembatan bambu yang sempat viral karena kondisinya memprihatinkan di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, kini sudah diperbaiki. Jembatan sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter kini sudah bisa dilewati dengan nyaman oleh masyarakat.

Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri menjelaskan untuk rehabilitasi sementara sudah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan dibantu TNI-Polri.

"Untuk rehab sementara sehingga bisa lewat motor dan sebagainya. Forkompincam sudah melangkah pertama bersama aparat TNI Polri, bersama Kades dan masyarakat sudah diperbaiki. Sekarang sudah lebih bagus," kata Awaluddin kepada detikJateng, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya menyebut sudah mengupayakan untuk mengajukan bantuan. Sebab pembangunan jembatan tersebut bukan kewenangan pemerintah kabupaten.

"Kita sudah berupaya ke Pertamina juga terus BBWS Citanduy juga sudah berupaya untuk sementara. Untuk permanen jangka panjang kita sudah membuat surat ke kementerian, tembusan balai yang di Jateng. Mudah-mudahan ini bisa ditindaklanjuti kita diskusi juga bareng sama Kepala Bappeda," terangnya.

ADVERTISEMENT

Awaluddin mengatakan tahun ini ada rencana pembangunan 3 jembatan dari pusat. Namun ia belum mengetahui lokasi mana saja yang akan dibangun.

"Tahun ini katanya ada 3 (pembangunan jembatan) di Jawa Tengah. Mudah-mudahan salah satunya ini di Kampung Laut karena memang sangat dibutuhkan. Daripada mutar jauh. Kita berdoa saja mudah-mudahan bisa terealisasi. Masyarakat jadi lebih mudah," jelasnya.

Untuk rencana pembangunan jembatan sendiri, menurutnya akan dibangun permanen. Namun masih akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.

"Kita koordinasi dahulu sama kementerian PU sebagai pelaksana. Mirip dengan sebelumnya yang sudah ada mungkin kalau gambaran kita. Tapi itu kan secara teknis mereka akan meninjau. Itu nanti permanen bukan jembatan gantung agar kuat. Karena itu setiap banjir tahunan selalu ambruk. Ini sudah 4 kali karena kehantam sampah bambu," ujarnya.

Meski begitu ia belum merinci berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tersebut. Jika dana dari pusat tidak turun, ia berencana akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

"Saya belum tahu rincian anggarannya berapa. Yang jelas banyak itu pasti. Itu memang kewenangannya pusat. Yang memungkinkan kalau itu kewenangannya bisa kita konsultasi dahulu dengan BPK itu mungkin pakai dana BTT. Tapi saya yakin mudah-mudahan turun dari pusat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah video yang menunjukkan anak-anak menyeberangi jembatan bambu yang nyaris roboh viral di media sosial. Belakangan diketahui lokasi jembatan bambu nyaris roboh itu berada di Cilacap. Seperti apa kondisinya terkini?

Dalam video yang beredar, salah satunya diunggah akun Instagram @explore_kampunglaut, menunjukkan sejumlah anak berseragam Sekolah Dasar (SD) menyeberang dengan cara jongkok sambil memegangi tepian jembatan. Terlihat juga seorang anggota TNI menggendong bocah perempuan yang berdiri sambil mengawasi anak-anak SD itu.

"Arep sekolah ndadak kon ninja warioran disit. Dusun Ciberem, Ujunggagak, Kampunglaut, Cilacap," tulis keterangan di video itu seperti dikutip detikJateng.

[Gambas:Instagram]

Video itu pun ramai disorot netizen. Usut punya usut, lokasi jembatan bambu nyaris roboh itu ternyata terletak di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Berbeda dengan video yang beredar, kondisi jembatan bambu penghubung Dusun Cibeureum dengan Karanganyar itu sudah diperbaiki. Camat Kampung Laut, Heru Kurniawan menjelaskan jembatan bambu itu diperbaiki warga secara gotong royong.

"Itu sebenarnya jembatan akses jalan desa, dananya tidak bisa oleh APBD. Jembatan itu menghubungkan dua dusun, antara Cibereum dengan Karanganyar, sebagai akses warga Ciberem ke kantor desa. Juga anak sekolah sekitar 30-an yang mau sekolah ke Ciberem," kata Heru saat dihubungi detikJateng, Selasa (16/1).

Heru mengungkapkan selama ia menjabat selama hampir tiga tahun, terhitung sudah beberapa kali jembatan bambu itu diperbaiki. Sebab, saat musim hujan banyak sampah kayu dan bambu yang hanyut dari hulu.

"Kejadian itu dari awal saya di sini sudah empat kali diperbaiki, saya hampir tiga tahun (jadi Camat). Karena setiap musim hujan karena itu konstruksi bambu jadi sampah yang dari atas itu kan sampah dari atas bukan sampah plastik. Kalau plastik aman ya, tapi kayak bambu, terus kayu rawan banget. Jadi kadang kita memperbaiki, kalau ada banjir lagi, rusak lagi," terangnya.




(ahr/apl)


Hide Ads