Puluhan orang di Desa Ngembat Padas, Kecamatan Gemolong, Sragen diduga mengalami keracunan massal usai pertemuan rutin PKK di kantor kelurahan Ngembat padas. Ada sekitar 34 orang yang mengalami muntah, mual, pusing, dan diare.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (15/1) lalu. Pihaknya saat ini masih melakukan uji sampel makanan snack yang dikonsumsi oleh warga.
"Iya betul ada 34 orang yang sebelumnya makanan snack yang dihidangkan pada pertemuan PKK di kelurahan Ngembat Padas. Saat ini sampel makanan dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan Semarang," katanya dihubungi detikJateng, Rabu (17/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Udayanti mengatakan 14 warga menjalani rawat jalan dan 20 warga tidak berobat dan sudah sembuh.
"Tidak ada yang rawat inap," ucapnya.
Selain mengambil sampel makan, pihaknya juga mengambil sampel air minum pada Selasa (16/1) kemarin. Menurutnya, untuk hasil sampel akan keluar usai dua minggu.
"Hasilnya belum keluar, menunggu sekira dua minggu baru keluar," ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Gemolong AKP Liyan Prasetyo mengatakan kejadian tersebut bermula pada Senin (15/1), sekitar pukul 13.30 WIB. Dalam acara tersebut juga dihidangkan makanan snack mulai dari arem arem, sosis, kue mutioro yang dipesan oleh salah satu peserta atas nama Puji Sudibyo di tempatnya Parmi.
"Sekitar pukul 16.30 WIB warga mengalami perut terasa mual, panas, keluar keringat dingin dan pusing," kata dia.
![]() |
Warga yang mengeluhkan itu melaporkan ke lurah setempat. Selanjutnya, lurah memberi tahu sang istri dan langsung mengkonfirmasi ke grup WhatsApp PKK kantor kelurahan.
"Ternyata banyak yang mengalami gejala serupa. Mengetahui kejadian tersebut pada ia langsung melaporkan ke dr. Mulyadi, dan bu lurah telpon ke PJ-UKM pada pukul 18.58 WIB untuk dilaporkan Tim TGC," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih melakukan pemantauan kondisi warga masyarakat yang mengalami gejala pusing dan mual disertai diare oleh Bidan Kelurahan Ngembat Padas. Pihaknya menduga, penyebab keracunan massal tersebut diduga dari makanan yang dikonsumsi oleh warga.
"Dari hasil pemeriksaan petugas Kesehatan dari Puskesmas Gemolong bahwa diare massal tersebut diduga berasal dari makanan snack yang dikonsumsi oleh ibu-ibu PKK. Sampel sisa makanan yang dikonsumsi warga selanjutnya dibawa ke Puskesmas Gemolong dan akan dilakukan uji laboratorium," jelasnya.
(cln/apl)