3 ABG di Klaten Diduga Jadi Korban Pencabulan Modus Iming-iming WiFi

3 ABG di Klaten Diduga Jadi Korban Pencabulan Modus Iming-iming WiFi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 16 Jan 2024 17:37 WIB
Para pelopor dugaan pencabulan mendatangi Polres Klaten Selasa (16/1/2024).
Foto: Para pelopor dugaan pencabulan mendatangi Polres Klaten Selasa (16/1/2024). (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Tiga cowok remaja atau ABG di Kecamatan Prambanan, Klaten diduga menjadi korban pencabulan. Keluarga pun mendatangi Mapolres Klaten untuk meminta kejelasan penanganan kasusnya.

"Kami ke Polres hanya ingin menanyakan perkembangan kasus yang saya laporkan tanggal 21 Desember 2023 kemarin sampai di mana. Terkait pencabulan yang menimpa anak kami dan beberapa anak lain," jelas J, salah seorang orang tua korban, Selasa (16/1/2024) siang.

Diceritakan J, dugaan pencabulan itu terjadi pada bulan November dan Desember 2023. J menyebut korban pencabulan itu adalah anaknya R dan dua orang temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban yang saya temui itu tiga anak, termasuk anak saya. Saya mengetahui kejadiannya baru tanggal 21 Desember dan malam harinya kami melapor bersama orang tua lain," ungkapnya.

Menurut J, anaknya berumur 14 tahun dan dua rekannya umur 13 tahun. Kasus dugaan pencabulan ini terungkap setelah salah seorang teman anaknya bercerita kepada orang tuanya.

ADVERTISEMENT

"Anak yang lain bercerita ke orang tuanya telah menjadi korban, kemudian orang tuanya itu bercerita ke saya dan saya baru mengetahui anak saya menjadi korban. Yang saya ketahui korban diiming-imingi tethering WiFi," terang J.

Dari pengakuan anaknya, sebut J, terlapor berinisial B itu sudah dua kali memegang alat kelamin anaknya. Terlapor merupakan warga desa tetangga.

"Tetangga desa, pekerjaan apa saya tidak tahu dan juga tidak kenal. Jarak lokasi kejadian sekitar tiga kilometer dari rumah, terlapor ini pria," sambung J.

Lokasi rumah terlapor disebut sering dijadikan tempat berkumpulnya para remaja untuk akses WiFi. Dia menyebut ada sekitar delapan orang yang sering di lokasi.

"Rumah biasa tapi dari pengakuan beberapa anak di situ untuk kumpulan beberapa anak, ada delapan anak setiap sore. Sementara ancaman tidak ada," ucap J.

Dimintai konfirmasi terpisah, Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa menyatakan saat ini kasusnya masih penyelidikan. Termasuk meminta keterangan ayah dan korban.

"Saat ini masih proses penyelidikan, baru pemeriksaan korban, bapak korban, rencana melakukan pemeriksaan dokter psikologis yang memeriksa anak itu. Korban ada tiga dari informasi awal," jelas Umar kepada wartawan.




(apu/ams)


Hide Ads