.webp)
Seorang wanita lansia (lanjut usia) di Desa Karang Malang, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, hidup dengan mengandalkan bantuan tetangga. Tidak jarang, lansia ini kelaparan karena tidak ada yang memberi makanan.
Nenek Kaswiyah (79) saban hari tinggal sendirian di rumah reyot di RT 05, RW 04, Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan. Rumah tinggal wanita ini semi permanen berukuran 4x5 meter, sudah sangat usang dan kotor.
Di teras depan tertumpuk kain gombal dan sofa kotor. Selembar kasur lantai warna merah marun terbentang dengan bantalnya. Kasur ini agaknya lama tidak pernah dibersihkan karena bercampur tanah di atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat inilah, Kaswiyah menghabiskan masa tuanya. Dia tidak memiliki anak dan suami sehingga di masa senjanya tidak ada yang mengurusnya, termasuk makan. Semuanya tergantung ada tidaknya pertolongan warga.
Ketua RT 05, RW 04, Karangmalang, Cahya mengatakan nenek Kaswiyah tinggal seorang diri di rumah itu. Sebagai warga, lansia ini tidak memiliki KTP sehingga tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah.
"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah apa itu BLT apa bantuan pangan. Pernah saya usahakan sekali, dapat bantuan Rp 900.000 saat COVID-19. Sudah sekali itu saja," kata Cahya ditemui di rumah Kaswiyah, Senin (8/1/2024).
 Kaswiyah (79) tinggal seorang diri di rumah usang wilayah Desa Karang Malang, Kecamatan Ketanggungan, Brebes. Foto diunggah pada Senin (8/1/2024). Foto: Imam Suripto/detikJateng |
Untuk makan sehari-hari, Kaswiyah sepenuhnya mengandalkan bantuan tetangga dan kerabat. Itu pun jika mereka memiliki makanan, karena kondisi kerabat lainnya juga sangat miskin. Tidak jarang, Kaswiyah kelaparan karena tidak ada yang memberikan makanan.
"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang peduli memberi makan. Kadang pas ada yang lewat rumah, dia memukul-mukul kayu memberi tanda. Setelah didatangi, ternyata minta makan," ujar Cahya.
Adik Kaswiyah, Kasmad (75), mengatakan suami Kaswiyah sudah lama meninggal. Sejak menikah, wanita itu tidak memiliki keturunan.
Sebagai kerabat dekat, Kasmad hanya bisa membantu seadanya. Apalagi, Kasmad bersama istri dan anaknya juga tergolong warga miskin. Rumahnya pun sama-sama gubuk reyot dan nyaris ambruk.
"Ya seanane, yen duwe sega ya dikirimi. Maklum pada bae melarate (ya seadanya, kalau punya makanan ya dikirimi. Maklum sama miskinnya)," ujar Kasmad.
(rih/apu)
