Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerapkan peraturan baru yang membuat para pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM bisa kembali berjualan di zona 1 sampai 4. Peraturan tersebut diterapkan agar pengunjung Car Free Day (CFD) bisa merata di segala sisi.
Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, yang pagi ini memantau gelaran CFD untuk melihat pemakaian zona 1 sampai 4, untuk berjualan para pelaku UMKM dan PKL. Ia bersama Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satpol PP menaiki sepeda untuk melihat pemerataan PKL dari simpang 4 Ngapeman hingga Gladak.
"Kalau yang jualan kan sudah menempatkan sesuai dengan tempat yang dulu sudah disepakati. Dinas perdagangan itu sudah memanggil seluruh pedagangnya di sektor 1 sampai 4 ya. Berarti Ngapeman sampai Gladak," kata Teguh kepada awak media, di CFD, Minggu (7/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pantauan detikJateng, meski sudah banyak para pedagang yang berjualan di citywalk Slamet Riyadi, namun titik keramaian hari itu masih terjadi di wilayah barat, sekitar Loji Gandrung. Masih banyak ruang-ruang kosong dari simpang 4 Ngapeman hingga Gladak.
"Untuk masalah rezeki saya kira ini mesti bertahap, minggu ini mungkin payu siji payu loro (laku 1 atau 2), ono sing ra payu (ada yang nggak laku), memang itu buka pertama mesti begitu. Biar pun dek mben wis tau dodol ning kono (dulu sudah pernah berjualan di situ)," sambungnya.
Ia mengatakan, para Linmas pun dikoordinasikan agar bisa menertibkan para pedagang di wilayahnya masing-masing. Dengan begitu kebersihan di CFD bisa tetap terjaga.
"Sudah disepakati oleh dinas perdagangan tiap bakul wis gowo (sudah bawa) kantong dhewe-dhewe (sendiri-sendiri). Ning wong (tapi orang) jajan kan ora mangan ning kono (nggak makan di situ), iso mlaku rono mbuang ning nggon-nggon," terangnya.
Pemerataan area CFD itu pun tak hanya diikuti para PKL dan pelaku UMKM, nantinya setiap event dan mobil-mobil dinas juga akan turut bergeser ke sisi timur CFD.
"Minggu depan sudah geser-geser, semua yang hubungannya dengan pelayanan masyarakat akan digeser-geser sini, termasuk nanti radio penerangan dan sebagainya," terangnya.
Pemerataan area CFD yang baru diterapkan sejak hari itu pun diharapkan dapat membuat kuliner dan event bisa tersebar di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, dan tidak hanya menggerombol di area tertentu saja.
"Ini kan bisa 2 titik, saya kira itu bisa menjadikan wilayah Car Free Day ini kembali normal, tidak ada yang ramai sekali, tapi juga tidak ada yang sepi sekali," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Taufiq Muhammad mengatakan, pemerataan hari pertama ini memang belum terlihat secara maksimal. Meski begitu, pihaknya akan mengevaluasi dan mengusahakan agar gelaran event bisa tersebar secara merata dari ujung ke ujung.
"Insya Allah lah nanti dari evaluasi yang pertama ini nanti kita evaluasi. Tadi yang pertama event-nya kan masih ngumpul di sana semuanya, kayak senam kayak musik tadi," ungkapnya kepada awak media.
Taufiq menuturkan, sebelumnya gelara event itu pun sudah diminta untuk bergeser ke sisi timur. Namun karena sebelumnya sepi PKL, penyelenggara event belum berkenan untuk menggeser kegiatannya, khususnya di sisi timur CFD.
"Nanti ketika sudah mulai agak ramai, nanti event-event di sana termasuk ada pelayanan pemerintahan, ada event musik, senam, nanti kita gelar yang di wilayah timur ini," jelasnya.
(apu/apu)