Acara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, akhir pekan yang lalu menjadi sorotan. Pasalnya, ada segerombolan pemotor yang membawa bendera PDI Perjuangan (PDIP).
Insiden yang terjadi pada Minggu (17/12) direspons oleh Bawaslu Pati, yang menyatakan akan menelusuri. Sementara Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep meminta kader maupun relawan partai supaya tidak terpancing.
Aksi gerombolan pemotor berbendera PDIP ini menjadi isu yang hangat dibicarakan sepanjang pekan ini. Berikut rangkumannya oleh detikJogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Insiden yang Viral
Kaesang diketahui bertemu dengan para relawan partai di Rumah Makan Renggo Sabtu Baru. Di tengah dialog, terdengar geberan motor dari luar lokasi acara.
Peristiwa itu pun sempat direkam pihak PSI. Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tersebut.
Para pemotor itu membawa bendera PDI. Bendera itu bertuliskan 'Banteng Pekok Growkid Juwana'. Para pemotor tersebut tampak memainkan dan menggeber gas motornya.
Kaesang juga sempat keluar untuk mengecek. Akan tetapi segerombolan pemotor itu sudah meninggalkan lokasi.
![]() |
Kesang Minta Jangan Terpancing
Disinggung soal ada massa yang menggeber motor, Kaesang meminta kepada pendukung PSI supaya jangan takut. Tetapi, mereka juga tidak perlu terpancing emosinya.
"Kita bergerak menggunakan hati nurani kita masing-masing, dan selalu jaga kekondusifan. Kita harus selalu kondusif, jangan terpancing emosi dengan apa yang di luar," kata Kaesang dalam sambutannya di acara ngopi bareng relawan Plat K, Minggu (17/12/2023).
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sempat mengira, suara geberan motor berasal dari Komunitas 2 Tak yang tengah memamerkan motornya. Setelah itu, dia menyebut gerombolan itu adalah massa dari partai sebelah.
"Sudah santai-santai saja di sini, tadi bener sudah santai ngerokok-ngerokok, nggak usah gleyer-gleyer. Tadi saya makan di sana itu saya kira itu tadi Komunitas 2 Tak, o lagi pamer motor, o ternyata partai sebelah," kata Kaesang disambut tawa dan tepuk tangan relawan.
Suami Erina Gudono ini juga menyoroti ada salah satu massa yang nekat masuk ke pelataran rumah makan. Kemudian dia, menggeber knalpotnya.
"Nggak apa-apa, tapi kalau buat saya kalau mereka tadi kan ada di jalan raya ya nggak apa-apa, mungkin kalau di jalan raya kan ingin menyapa kita. Tapi tadi sampai ada yang masuk, bener? tadi ada yang sampai yang satu, ada satu yang masuk ya tadi ya?" kata Kaesang.
"Ya," jawab relawan.
Bawaslu Menelusuri
Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua Bawaslu Pati Supriyanto menuturkan pihaknya sudah mengawasi acara PSI. Namun, mereka tak mengira ada pawai pemotor yang datang sambil membawa bendera PDIP.
"Kemarin waktu kejadian kan jajaran pengawas pemilu teman-teman Panwaslucam Margorejo dan PKD di sekitar itu melakukan pengawasan saat yang di Sapto Renggo itu," jelas Supriyanto dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Selasa (19/12/2023).
"Kita tidak tahu proses terjadi pawai bermotor itu, karena memang sebelumnya tidak ada informasi akan ada kegiatan pawai itu kecuali kegiatan pesta rakyat, tapi itu bukan kampanye," dia melanjutkan.
Supriyanto melanjutkan, Bawaslu Pati memeriksa massa yang diduga ikut pawai saat acara PSI di Pati. Ada dugaan bahwa massa tersebut berasal dari Juwana. Tetapi, mereka masih menelusurinya.
"Hari ini kita juga melakukan penelusuran di Juwana, terkait beberapa informasi beberapa kemungkinan orang-orang yang berangkat dari Juwana, saat ini kita sedang mencari atau penelusuran fakta-fakta hukum," ucapnya.
Menurutnya jika ditemukan pelanggaran akan ditindaklanjuti. Dia meminta pihak media untuk bersabar.
"Jika nanti ditemukan permulaan yang cukup maka kita akan lakukan, kalau memang itu menemukan unsur dugaan pelanggaran pidana, kita serahkan ke petugas, kita saat ini masih berproses, jadi mohon Bawaslu sedang menindaklanjuti penelusuran yang ada," ungkapnya.
![]() |
PDIP Pati Mengaku Tak Tahu
Terpisah, Sekretaris PDIP Pati Sutarso Oentharso juga mengaku tidak tahu ada massa berbendera partainya di acara PSI yang dihadiri Kaesang. Dia berkata tengah berkoordinasi dengan Ketua PDIP Pati.
"Kapan itu Mas? langsung ke Pak Ketua ya. Ini sudah dianu (tangani) sama Pak Ketua semua," jawabnya singkat lewat sambungan telepon.
Ketua PDIP Pati Ali Badrudin senada dengan Sutarso, tidak mengetahui jika ada pemotor yang sampai nekat masuk pelataran lokasi.
"Saya tidak tahu itu dari mana, begitupun kader PDIP atau tidak, kita tidak tahu," kata Ketua DPC PDIP Pati Ali Badrudin saat dihubungi detikJateng via telepon, Selasa (19/12) malam.
Ali menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan kadernya untuk sampai mengganggu acara partai lain. Apalagi yang dihadiri pengurus pusat.
"Kami dari partai tidak memerintahkan, bahkan kami melarang dari teman-teman ya, struktural PDIP, kader PDIP, mengganggu kegiatan dari teman-teman partai lain. Saya (pasti) marah Mas," jelasnya.
"Karena kalau kita sendiri punya kegiatan diganggu orang tidak mau, kan gitu. Yang jelas dari kami sama sekali tidak mengetahui itu, siapa memerintah kemudian siapa orang-orangnya pun tidak tahu," Ali melanjutkan.
Ali juga tengah berkoordinasi untuk menindaklanjuti atas kejadian tersebut. Termasuk dengan Bawaslu Kabupaten Pati.
"Dan kami juga meminta Bawaslu Kabupaten Pati untuk menindaklanjuti massa dari siapa," ungkap Ali.
Dia menambahkan, pihaknya memiliki keinginan kampanye yang damai dan sejuk. Menurutnya kejadian massa tersebut di luar kendali PDIP Pati.
"Yang jelas kami penginnya kampanye damai, tidak kayak gitu. Itu di luar kendali kami, siapapun kami belum tahu, kami juga berkoordinasi dengan ketua Bawaslu dan koordinasi dengan pihak terkait itu siapa, kemudian kegiatan siapa kami belum tahu," tandas Ali.
(apu/sip)