KSAD Jenderal Maruli Usulkan Pendaki Gunung Lawu Wajib Tanam Pohon

KSAD Jenderal Maruli Usulkan Pendaki Gunung Lawu Wajib Tanam Pohon

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 20 Des 2023 18:08 WIB
Penghijauan di Gunung Lawu, Karanganyar, dipimpin oleh KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Rabu (20/12/2023).
Penghijauan di Gunung Lawu, Karanganyar, dipimpin oleh KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Rabu (20/12/2023). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikjateng
Karanganyar -

TNI Angkatan Darat bersama masyarakat dan relawan melakukan penghijauan di Gunung Lawu beberapa hari terakhir ini. Mereka melakukan penanaman pohon di 200 hektare lahan.

"Dari 700 hektare, kita dalam 5-6 hari itu menanam pohon baru dapat 200 hektare ya. Jadi kalau tadi sempat saya ulas bahwa mungkin ini Swadaya pertama yang terbesar yang dilakukan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Rabu (20/12/2023).

Selain melakukan penanaman bibit pohon, mereka juga membersihkan sampah yang ada di gunung tersebut. Total ada 2.010 orang yang tergabung mengikuti acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut penghijauan dilakukan karena kerusakan hutan yang cukup tinggi. Apalagi, saat kemarau lalu Gunung Lawu juga sempat terbakar.

"Cukup jadi perhatian dunia, ditambah lagi kemarin El Nino dan kebakaran itu. Jadi ini step awal untuk mengevaluasi, nanti bisa lebih efektif lagi dalam bekerja," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut, untuk bisa menghijaukan lahan seluas 700 hektare butuh waktu yang cukup panjang. Maruli menyebut pekerjaan itu memang harus dilakukan secara berkesinambungan.

Dia mengusulkan, perlu dibuat aturan bagi para pendaki untuk membawa bibit pohon dan menanamnya di Gunung Lawu. Mereka juga perlu diwajibkan membawa sampah saat turun.

"Mungkin ke depan kita bisa efektifkan bagaimana caranya pencinta alam yang naik, 10 orang bawa bibit, harus pulang nanti dikasih keranjang-keranjang bawa sampah dan lain sebagainya," pesannya.

"Jadi kalau dia naik wajib membuktikan bahwa selama di atas saya bawa sampah ini turun," sambungnya.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi turut menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya preemtif dan preventif untuk mencegah adanya kerusakan hutan ke depannya.

"Jadi teman-teman wilayah Kapolres dan tim itu sudah melakukan kegiatan-kegiatan patroli bersama, kemudian pemberian baliho, termasuk pasal-pasal yang dibutuhkan terkait dengan perusakan hutan kebakaran," terangnya.

"Pidana ini bisa kita angkat untuk memberikan efek jera kepada masyarakat. Mereka yang lalai mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup itu yang paling utama," imbuhnya.

Dalam kegiatan bertema Gunung Lawuku Gunung Lawumu (Gulaku Gulamu) siang itu, Koordinator Gulaku Gulamu, Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayjen TNI Haryanto pun memaparkan sebanyak 1.665 hektare lahan terbakar. Sesuai data Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan peninjauan udara oleh TNI-AD.

"Dengan perincian Karanganyar 185 hektare (ha), tingkat kebakarnya 3,18%. Tidak terlalu parah masih ada hijau-hijaunya lah. Ngawi 167,68 ha dengan tingkat kebakaran 88,4%. Kemudian yang terakhir ini cukup parah Magetan 1.293,3 ha," paparnya.

Sebanyak 36.000 pohon akan ditanam oleh 2.010 personel, yang sudah dimulai sejak 14 Desember 2023.




(ahr/apl)


Hide Ads