Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, menyapa perempuan-perempuan Kota Solo di Benteng Vastenburg. kehadiran Atikoh disambut warga yang memakai baju PDIP berwarna merah.
Dari pantauan detikJateng, Atikoh menyapa warga yang telah hadir di Benteng Vastenburg. Atikoh ditemani oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Atikoh hadir dalam acara Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Unggul.
Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat memborong es teh dari pedagang asongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh es teh, nanti dibagi. Mbak, es teh, es teh soalnya panas ya, jangan rebutan ya," kata Atikoh mengawali sambutan, Minggu (17/12/2023).
Sementara itu saat diwawancarai wartawan, Atikoh mengaku Kota Solo sudah seperti rumahnya sendiri. Apalagi, dirinya sudah pernah bekerja di Kota Solo selama tiga tahun.
"Ya senanglah selalu menjadi feeling at home selalu, seperti pulang ke kampung halaman sendiri. Karena pada tahun 1997 saya bekerja di sini menjadi saksi ketika proses reformasi bekerja sebagai wartawan selama tiga tahun," ungkapnya.
Dirinya mengaku selama kampanye berpisah dari sang suami. Menurutnya, suara perempuan terbilang cukup besar, sehingga membutuhkan edukasi untuk berpesan dalam politik.
"Suara perempuan itu 51 persen jadi tentu jumlah yang cukup besar, terlebih perempuan itu militan mereka perlu diedukasi juga bagaimana bisa berpartisipasi secara aktif dari sisi politik. Iya pisah (dengan Ganjar Pranowo)," tuturnya.
Dirinya berbagi tugas dengan Ganjar selama kampanye tidak dilakukan sejak saat ini saja. Melainkan, sejak sang suami menjadi Gubernur Jawa Tengah.
"Karena kita, bukan kepentingan ya, ada titik yang berbeda, misalnya saya lebih banyak berperan, dari dulu juga begitu saat Mas Ganjar masih jadi Gubernur Jateng saya lebih ke pemberdayaan masyarakat kemudian saya berkontribusi pada masyarakat marjinal seperti difabel, kelompok rentan, anak-anak, perempuan dan sebagainya jadi dari dulu sudah seperti itu," jelasnya.
Apalagi, saat ini perempuan bisa berperan aktif untuk memberikan kontribusi positif baik diri sendiri masyarakat, bangsa dan negara.
"Ini adalah sebuah napas atau filosofis dari perempuan-perempuan yang dahulu itu," pungkasnya.
Terkait Siti Atikoh turun gunung ikut mengampanyekan sang suami Ganjar Pranowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu sebagai kekuatan menghadapi intimidasi dan kecurangan pemilu.
"Kehadiran ibu Atikoh di beberapa wilayah yang perlu datangi menunjukkan semangat kasih ibu sepanjang masa, kasih ibu sebagai kekuatan penggerak di dalam menghadapi berbagai bentuk intimidasi dan kecurangan pemilu," kata Hasto di kesempatan yang sama.
"Bung Karno mengatakan perempuan itu jalan peradaban. Laki dan perempuan bagaikan merupakan sayap yang membawa Indonesia raya maju. Karena itulah kejadian ibu Siti Atikoh kemudian Mas Alam (putra Ganjar) ikut berkampanye keliling," ucapnya.
Kehadiran Atikoh dan Alam disebutnya juga menunjukkan sebagai kesatuan kekuatan yang menunjukkan bahwa paslon nomor urut 3 didukung oleh keluarga.
(rih/rih)