Lagi! Densus Tangkap Pasutri di Banyudono Boyolali

Lagi! Densus Tangkap Pasutri di Banyudono Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 14 Des 2023 22:35 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi (Foto: Rachman Haryanto)
Boyolali -

Densus 88 Anti Teror Polri kembali menangkap terduga teroris di wilayah Boyolali. Sepasang suami istri sore tadi ditangkap di wilayah Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

"Iya benar, di Ketaon," kata Camat Banyudono, Dwi Hari Kuncoro, dimintai konfirmasi detikJateng terkait Densus mengamankan pasutri itu, melalui telepon selulernya, Kamis (14/12/2023).

Dijelaskannya, dua orang yang ditangkap Densus di Ketaon merupakan pasangan suami-istri. Namun mereka bukan asli warga setempat. Keduanya merupakan warga Kartasura dan kos di Ketaon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Kepala Desa Ketaon, Agus Setyo Purnomo, juga mengonfirmasi Densus mengamankan dua orang pasangan suami istri di wilayah Desa Ketaon. Mereka ditangkap di depan minimarket di jalan Solo Semarang, wilayah Desa Ketaon.

Identitas pasangan suami-istri tersebut, jelas dia, berinisial NK (48) dan DR (45). Mereka beralamat di Kartasura, Sukoharjo.

ADVERTISEMENT

"Mereka bukan warga saya. Orang Kartasura, kos di Ketaon baru dua minggu," kata Agus.

Menurut Agus, pasutri itu ditangkap sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah penangkapan tersebut, petugas Densus 88 bersama Inafis Polres Boyolali melakukan penggeledahan di tempat kos terduga di Dukuh Ketaon, Desa Ketaon.

Menurutnya, penggeledahan berlangsung mulai sekitar pukul 17.30 WIB hingga sekitar pukul 19.00 WIB. Pihaknya mendapat laporan dari perangkat desa setempat dan langsung ke sana.

Laporan dari Kepala Dusun (Kadus) dan Ketua RW setempat yang ikut menyaksikan penggeledahan itu, jelas Agus, tim Densus mengamankan sejumlah barang. Antara lain, tiga buku rekening, pisau, tas ransel, HP, dan tenda untuk kemah atau tenda dome.

Menurut Agus, pasutri tersebut selama dua minggu kos di Ketaon juga jarang bergaul dengan warga sekitar. Yang sering keluar untuk beli makan yang perempuan. Kalau ditanya warga orang mana, tidak ditanggapi.




(rih/rih)


Hide Ads