.webp)
Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap pria berinisial HR (34) yang mengontrak rumah di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten. Terduga selama ini dikenal sebagai pebisnis online dan bekerja di optik.
"Sebelum ngontrak tak tanya kerjanya apa, dari awal bilang sama saya jual beli baju online. Kemudian, kerjanya di optik di Kartasura, punya anak satu," ungkap pemilik kontrakan, Andri (45) kepada wartawan di lokasi, Kamis (14/12/2023).
Yang bersangkutan, terang Andri, mengontrak bulan Juni atau sekitar enam bulan yang lalu. Mengontrak rumah untuk satu tahun Rp 7 juta.
"Satu tahun kalau tidak salah Rp 7 juta. Dari awal sudah tak bilang untuk lapor ke Pak RT, jawabnya oke ya," lanjut Andri.
Warga setempat, Sigit mengatakan yang bersangkutan jarang bergaul karena baru beberapa bulan. Postur pria yang mengontrak tinggi kurus.
"Orangnya tinggi kurus, kerjanya juga kita tidak tahu. Kumpulan RT juga tidak ada," ungkap Sigit kepada detikJateng.
Diberitakan sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap warga Klaten berinisial H. Tim juga menggeledah rumah di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten yang baru dikontrak terduga teroris selama enam bulan.
"Tadi sekitar pukul 13.00 WIB, banyak polisi tapi saya tidak mendekat. Itu dikontrak keluarga, suami istri, anak dua atau tiga," kata Sri, warga setempat kepada detikJateng, Kamis (14/12) siang.
Kapolres Klaten AKBP Warsono mengatakan, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu orang di wilayah Kabupaten Klaten. Usai ditangkap, terduga teroris kemudian dibawa ke Boyolali.
"Iya betul ada satu yang dibawa. Sudah dibawa ke Boyolali," ungkap Warsono kepada detikJateng, Kamis (14/12) siang.
Menurut Warsono, yang dibawa oleh Densus 88 merupakan seorang pria. Dirinya mendapat laporan sekira pukul 13.00 WIB.
(rih/rih)
