Dikeroyok Saat Debat Pemilihan Ketua Dema, Mahasiswa Semarang Ngadu ke Polisi

Dikeroyok Saat Debat Pemilihan Ketua Dema, Mahasiswa Semarang Ngadu ke Polisi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 13 Des 2023 10:43 WIB
Fadel, mahasiswa UIN Walisongo Semarang memperlihatkan luka di kepalanya, Rabu (13/12/2023), akibat dikeroyok sejumlah mahasiswa lain di kampus.
Fadel, mahasiswa UIN Walisongo Semarang memperlihatkan luka di kepalanya, Rabu (13/12/2023), akibat dikeroyok sejumlah mahasiswa lain di kampus. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Seorang mahasiswa UIN Walisongo Semarang mengadu ke polisi karena jadi korban pengeroyokan di sela acara debat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema). Dia mendapat tiga jahitan di kepala.

Mahasiswa korban pengeroyokan itu bernama Fadel Irmansyah (24), salah satu anggota Ketua Pemilihan Mahasiswa (KPM) atau penyelenggara pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dema di kampus UIN Walisongo Semarang, Senin (27/11).

Pengeroyokan itu di sebelah Timur auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang, sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (27/11). Awalnya, saat itu terjadi keributan di sela debat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dema.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam cuplikan video yang dilihat detikJateng, kerumunan mahasiswa tampak emosi dan ribut di ruang terbuka. Video itu sudah tidak memakai suara asli, sehingga tidak diketahui apa yang mereka teriakkan.

Fadel mengatakan, saat itu datang sejumlah mahasiswa yang memprotes pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dema UIN Walisongo. Sekelompok mahasiswa tersebut bermaksud menemui Ketua KPM. Namun, saat itu Fadel yang menemui mereka.

ADVERTISEMENT

"Alasan mereka soal ketidakjelasan dari regulasi KPM," kata Fadel saat ditemui wartawan di sekitar Jalan Sultan Agung, Semarang, Rabu (12/12/2023).

Sekelompok mahasiswa itu tidak terima karena hanya Fadel yang menemui mereka. Akhirnya Ketua KPM turut menemui serta menjawab pertanyaan mereka.

Saat Ketua KPM hendak menyudahi pertemuan itu, Fadel mengatakan, kelompok mahasiswa tersebut menahan dirinya agar tidak pergi.

"Mas Fadel di sana sampai ada kejar-kejaran. Targetnya ketua KPM, dia berhasil diamankan satpam, entah bagaimana pindah sasaran ke Mas Fadel. Dikejar massa aksi sampai terpojok dua tiga kali. Pertama bisa lolos, sampai ketiga terpojok di tiang listrik," ujar Muhammad Bagus Faiz Daroini (23), mahasiswa lain yang menyaksikan kejadiannya.

Dikeroyok hingga Kepala Bocor

Fadel menjelaskan, saat itu dirinya beberapa kali dipukul dan ditendang hingga kepalanya bocor. Fadel mengaku tidak tahu benda apa yang membuat kepalanya bocor saat dikeroyok.

"Lebih dari enam kali dipukuli. Dada ditendang juga. Kepala saya bocor, dijahit sampai tiga. Kata dokter lukanya agak dalam," ucap Fadel.

Pada hari itu juga Fadel melapor ke Polsek Ngaliyan dan diarahkan untuk visum. Fadel mengaku mengetahui siapa saja pengeroyoknya. Total ada 12 orang yang sudah diadukan ke polisi.

"12 orang yang saya laporkan," kata mahasiswa asal Padang itu.

Sehari setelah kejadian, Fadel dan ikatan keluarga Minang mendatangi pihak rektorat dan meminta pertanggungjawaban. Menurut Fadel, pihak kampus mempersilakan agar kasusnya dibawa ke jalur hukum.

Fadel berharap ada tindakan juga dari kampus kepada para mahasiswa yang melakukan pengeroyokan tersebut.

"Responnya (rektorat) silakan kalau mau dibawa ke jalur hukum. Dari kampus belum ada tindakan. Harapannya Plt Rektor ikut 'cawe-cawe', ikut mendukung. Saya harap Pak Menteri (Agama) juga ikut respons, harapannya Pemilwa tahun depan berubah," pungkasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Ngaliyan, AKP Parjin mengatakan perkara tersebut masih terus ditangani. Korban sudah dimintai keterangan, selain itu ada enam saksi yang juga diperiksa.

"Pemeriksaan masih tahap lidik. Kita sudah periksa korban dan enam saksi," ujar Parjin saat dimintai konfirmasi.




(dil/dil)


Hide Ads