Jelang perayaan Natal 2023, tampak gemerlap lampion dan ornamen-ornamen Natal terpasang di sekitar Pasar Gede dan Balai Kota Solo. Tak hanya dijadikan spot foto, ornamen tersebut juga dinilai jadi ikon keberagaman di Kota Solo.
Pantauan detikJateng, ornamen yang terpasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Tugu Jam Pasar Gede itu tampak jadi pusat perhatian masyarakat yang tengah bersantai di halaman Balai Kota Solo.
Ornamen yang dipasang oleh Panitia Bersama Natal 2023 kali ini berupa Rumah Santa, patung Santa Claus, boneka salju, malaikat, hingga 40 lampion. Ornamen-ornamen tersebut pun menjadi spot selfie anak-anak, muda-mudi, hingga orang dewasa. Salah satunya Vinda (22), mahasiswa Solo yang mengaku senang memotret ornamen Natal di Balai Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku beberapa kali kalau habis pergi, kalau misal bisa lewat sini aku ulangin lewat sini terus. Lucu dan unik banget, enak dilihat, difoto juga asik, terus dipost di story," kata Vinda kepada detikJateng di pelataran Balai Kota Solo, Selasa (12/12/2023).
![]() |
Ia mengaku selalu menanti ornamen-ornamen yang akan dipasang di Kota Solo setiap ada perayaan hari besar. Selain menarik untuk diabadikan dalam bentuk foto, menurut Vinda ornamen-ornamen tersebut juga bisa dimaknai oleh masyarakat Kota Solo.
"Biasanya kalau menjelang hari-hari besar keagamaan di sepanjang Balai Kota sampai Pasar Gede ini banyak lampu-lampu yang merepresentasikan agama yang merayakan. Jadi nggak cuma nyenengin buat dilihat tapi juga bisa dimaknai," imbuhnya.
Menurutnya, ornamen-ornamen Natal ini juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Solo. Terlebih untuk menghadapi Hari Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan datang sebentar lagi.
"Karena hampir setiap hari besar pasti ada yang unik di daerah sini, jadi mungkin bisa jadi daya tarik buat wisatawan luar Solo juga," tuturnya.
Hal senada dikatakan Yoshi (30) warga asli Jakarta yang belum lama tinggal di Solo. Menurutnya, ornamen-ornamen yang ada ini sangat menarik, mulai dari ornamen yang bisa bergerak maupun berkelap-kelip.
"Buat orang muslim juga senang, terhibur juga. Ornamen-ornamennya indah-indah," tutur Yoshi kepada detikJateng, saat tengah memotret istri dan anaknya di halaman Balai Kota Solo.
![]() |
Salah satu warga asli Solo, Moerindra (22) mengatakan, pemasangan ornamen-ornamen Natal itu membuat Kota Solo terasa semakin hangat dengan adanya toleransi terhadap semua agama dan etnis yang ada.
"Aku sangat merasa Kota Solo itu makin hangat sama masyarakatnya. Nggak pandang dia agamanya apa, karena semua perayaan agama itu bakal dirayakan di Kota Solo dengan adanya ornamen-ornamen," tuturnya kepada detikJateng, Selasa (12/12) malam.
Menurutnya, hal itu juga bisa memperlihatkan Kota Solo sebagai kota toleran di Indonesia. Sekaligus bisa merepresentasikan keberagaman masyarakat Kota Solo.
"Sangat bagus buat merepresentasikan keberagaman yang ada di Solo. Ornamen itu juga membuat suasana Kota Solo itu semakin hidup, semakin hidup dengan kehangatan yang ada di Kota Solo," imbuh mahasiswa UNS itu.
"Jadi nggak cuma budaya aja tapi agamanya juga, di situ ada kehangatan. Jadi lebih hidup dan lebih menarik wisatawan juga," sambungnya.
Sebagai warga asli Solo, ia pun bangga karena kota yang ditempatinya itu bisa menghargai perbedaan yang hadir di tengah masyarakatnya dan bisa turut merayakan semua hari besar umat beragama di Kota Solo.
"Kayak lagu (berjudul) 'Semua Aku Dirayakan', kalau ini "semua agama dirayakan'," ujar perempuan berjilbab itu, menyinggung lagu gubahan Nadin Amizah.
![]() |
Hal senada dikatakan salah satu warga asli Karanganyar, Evelyn (21). Ia mengaku senang Natal di Kota Solo bisa ikut dirayakan dengan meriah.
"Keren, karena Solo bisa nggak cuma ikut merayakan hari besar dari agama yang mayoritas di Indonesia, tapi bisa ikut merayakan hari besar dari agama yang dinilai minoritas di Indonesia," ujarnya.
Evelyn pun berharap ke depannya Kota Solo bisa selalu menjadi kota yang ramah bagi agama dan etnis apa pun.
(rih/rih)