Jalan tol Solo-Jogja yang saat ini masih dalam tahap pembangunan akan digunakan untuk fungsional arus mudik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Ada dua akses masuk ke tol fungsional tersebut.
Jalan tol ruas Solo-Jogja yang akan digunakan untuk fungsional saat libur Nataru sepanjang 13 kilometer. Dari STA 0.0 di exit Gerbang Tol (GT) Colomadu hingga STA 13 di Karanganom, Klaten.
Untuk masuk ke tol fungsional tersebut ada dua akses. Pertama, untuk yang dari jalan tol Trans Jawa baik yang dari ruas Semarang-Solo (dari arah Jakarta) maupun Solo-Ngawi (dari arah Surabaya), keluar di GT Colomadu dan langsung masuk ke tol Solo-Jogja. Tidak perlu keluar ke jalan arteri terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan yang dari jalan arteri, jalan Solo-Semarang, akses masuk ke tol fungsional Solo-Jogja melalui Gerbang Tol Banyudono, baik yang dari arah Semarang maupun yang dari arah Solo. Lokasi GT Banyudono ini berada persis di sebelah barat Mapolsek Banyudono.
"Untuk akses masuk ke tol fungsional Solo-Jogja ada dua. Yang dari tol Trans Jawa keluar Gerbang Tol Colomadu bisa langsung masuk ke tol fungsional Solo-Jogja. Kemudian yang dari jalan arteri masuk melalui exit tol Banyudono," kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto.
Untuk akses keluar masuk dari GT Banyudono, saat ini juga sudah dipersiapkan. Pembukaan median jalan di jalan Solo-Semarang itu mulai dikerjakan. Median jalan dibuka sepanjang 20 meter. Di persimpangan ini juga akan dipasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau lampu bangjo.
"Di exit Banyudono ini juga untuk diberi APILL portable. APILL ini sifatnya fleksibel. Jika (arus lalu lintas) tidak macet akan berfungsi, tapi jika macet sudah kita siapkan anggota untuk menarik kendaraan biar tidak macet di persimpangan exit Banyudono," terang Agista.
Manajer Pengendalian Paket 1.1 PT. JMJ, Muhammad Zendy Drivama Surya, menambahkan tol fungsional Solo-Jogja akan dibuka saat libur Nataru nanti dari pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kendaraan yang bisa melintas yakni khusus untuk kendaraan golongan satu.
Terkait kondisi jalan tol fungsional tersebut, Zendy menyatakan dari STA 0 hingga STA 13, atau sejauh 13 kilometer itu untuk untuk jalan utama sudah berapa rigid pavement semua. Hanya sebagian yang untuk akses-akses keluar masuk masih ada yang berupa lean concrete (LC).
"Dari STA 0 sampai STA 13 untuk main road itu kita sudah rigid semua. Tetapi untuk akses-akses nanti memang sebagian rigid dan untuk pengarahnya itu masih ada LC. Untuk yang LC itu hanya untuk pengarah di Karanganom dan Banyudono," kata Zendy.
(ahr/apl)