Korban hilang akibat tanah longsor di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, hingga hari ketiga ini belum ditemukan. Pencarian rencananya akan dilakukan selama tujuh hari.
Diketahui, korban tanah longsor adalah Mijem (63) warga Dusun Mendang, RT 03 RW 04, Desa Ngroto. Korban dinyatakan hilang pada Selasa (5/12) pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, Kamis (7/12), pencarian terhadap korban terus dilakukan. Dari Posko Relawan ke lokasi kejadian berjarak antara 1,5 kilometer hingga 2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda motor hanya bisa dikendarai sekitar 400 meter dari posko relawan. Namun banyak anggota dan relawan yang memilih berjalan kaki karena jalan yang licin.
Dari titik terakhir pemberhentian sepeda motor, tim pencari harus berjalan ke bawah hingga bertemu dengan sungai dan menyeberang melalui jembatan sasak yang dibangun warga.
Dari sungai itu naik ke atas melewati persawahan yang geografisnya bertingkat atau perengan. Hanya jalan setapak yang tersedia menuju ke lokasi longsor. Karena sudah musim hujan, sebagian jalan sudah becek.
Di lokasi kejadian tampak material longsoran jatuh hingga ke sungai. Sejumlah elemen dan warga yang jumlahnya ratusan bergotong-royong menggali material longsor menggunakan cangkul. Ada pompa air yang dikerahkan untuk menyemprot longsoran.
Sementara itu, anjing pelacak milik kepolisian masih terus dikerahkan. Sebagian warga sibuk mengirimkan logistik dari permukiman ke lokasi kejadian.
Kepala Desa Ngroto, Wagiman mengatakan selain medan yang sulit, sempat terjadi kekurangan logistik. Tepatnya saat awal pencarian korban.
"Sekarang logistik sudah ada kiriman dari instansi terkait dan ada bantuan logistik juga," kata dia kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Pencarian itu dilakukan bersama masyarakat. Pihak desa menjadwalkan warga dusun setempat dan sekitarnya ikut melakukan pencarian.
"Kita ajak 150 sampai 200 warga setiap harinya. Ini untuk membantu proses pencarian," ungkap dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Basarnas, pencarian dilaksanakan hingga tujuh hari. Jika dalam tujuh hari korban belum ditemukan, pencarian disetop.
"Tapi kalau keluarga masih penasaran, Destana kami siap diterjunkan, termasuk masyarakat setempat. Gotong royong membersihkan material longsor ini dihabiskan," tandas Wagiman.
(ahr/dil)