.webp)
Saksi mata mengungkapkan detik-detik kejadian tanah longsor di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, yang memakan satu korban. Saksi menyebut korban sempat teriak minta tolong.
Diketahui, korban tanah longsor adalah Mijem (63) warga Dusun Mendang RT 003 RW 004, Desa Ngroto. Sejak kejadian Selasa (5/12) pukul 09.00 WIB lalu, korban hingga kini belum ditemukan. Korban diketahui tertimbun longsoran.
Salah satu saksi mata yang mengetahui kejadian longsor itu adalah Sukiyo. Ia saat itu ke sawah bersama korban setelah melaksanakan kerja bakti di desanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Korban) Memangkas kayu jati yang mengklung. (Korban) Di barat saya di timur. Dereng nopo-nopo (saat itu belum kejadian)," kata Sukiyo kepada detikJateng, Kamis (7/12/2023).
Saat itu Sukiyo tengah memperbaiki saluran air. Sementara itu korban hendak memupuk tanaman. Kemudian tiba-tiba air mati.
"Tiba-tiba ada suara seperti helikopter niko. Kayu kok mlaku (berjalan) legenek-legenek. Saya tidak berani mendekat karena sudah pasti longsor," ungkap dia.
Ia mengungkapkan, suara gemuruh seperti deru helikopter itu berlangsung selama sekitar 10 menit. Saat itu posisi Sukiyo dari lokasi kejadian sekitar 50 meter.
"Ada suara nyuwun tulung (minta tolong). Tapi kayu sudah turun. Terdengar tapi ya jarak saya 50 meteran," ujar dia.
Saat longsor sudah selesai, Sukiyo mencoba meneriaki dan mencari korban. Namun korban sudah tidak bersuara dan tidak ada.
"Kemudian saya di sini sebentar dengan sepupu korban. Ya sama sama di sawah tapi jauh. Kemudian sepupunya saya suruh menghubungi RT, RW, dan Polo," kata Sukiyo.
Sebelumnya, tanah longsor terjadi di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (5/12) kemarin. Satu orang dilaporkan hilang setelah terseret longsoran tanah.
"Belum ditemukan. Saya tadi ke sana melihat lokasi yang terjadi di sana. Semoga hari ini ada titik terang," kata Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah kepada wartawan, Rabu (6/12).
Ia mengatakan lokasi longsor cukup curam dan kemiringannya cukup tinggi. Disebutnya, saat ini pencarian korban dilakukan secara manual. Selain itu dari aparat kepolisian mengerahkan anjing pelacak.
(rih/aku)
