Hari Ketiga Pencarian Korban Longsor Wonogiri, Basarnas Ungkap Kesulitannya

Hari Ketiga Pencarian Korban Longsor Wonogiri, Basarnas Ungkap Kesulitannya

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 07 Des 2023 14:21 WIB
Lokasi kejadian tanah longsor di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Kamis (7/12/2023).
Foto: Lokasi kejadian tanah longsor di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Kamis (7/12/2023). (Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Memasuki hari ketiga, korban hilang akibat tanah longsor di Desa Ngroto Kecamatan Kismantoro Wonogiri belum juga ditemukan. Medan dan akses ke lokasi kejadian menjadi kendala utama pencarian.

Koordinator Basarnas Surakarta, Tri Puji Sugiarto mengatakan ada sejumlah kendala yang dihadapi tim gabungan dalam pencarian korban longsor ini. Yang paling utama adalah akses menuju ke TKP.

"Titik utama (longsor) jauh, kita harus jalan 2 kilometer. Dari posko atau kampung jalannya melalui penampang sawah. Kita harus seberangi sungai, ada jembatan bambu yang dibuat warga. Selain itu jalannya licin karena habis hujan," kata Tri Puji saat ditemui detikJateng di Posko Relawan Tanah Longsor Desa Ngroto, Kamis(7/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain akses jalan, kata dia, material longsor di TKP cukup banyak. Kemudian keterangan dari saksi tidak maksimal. Karena tidak melihat langsung.

"Penggalian data, maksimalkan titik datum dari korban. Sudah kita koordinasikan dengan saksi. Insyaallah hari ketiga mudah-mudahan bisa berhasil," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Tri Puji menerangkan, saat ini pihaknya membagi pencarian menjadi 4 sektor. Pencarian dimulai dari bawah atau sungai. Sebab korban tidak diketahui posisinya.

"Tidak tahu jatuh ke sungai atau tidak. Mengawali dari bawah. Kalau bawah clear sedimen tang longsor, baru naik. Biar tidak kerja dua kali," jelasnya.

Ia menuturkan, luasan atau tinggi longsoran dari dasar sungai ke point utama sekitar 150 meter. Sedangkan lebarnya sekitar 25 meter. Sementara itu kemiringan tebing sekitar 60 derajat.

"(Fokus) ke titik tertentu. Meski kurang signifikan sudah punya acuan. Mana yang harus dicari dan yang awal di clear-kan. Ciri-cirinya korban memakai celana merah, membawa cangkul dan caping. Apabila ada itu sudah ada tanda-tanda (ditemukan)," kata dia.

Tri Puji menambahkan, saat ini personel gabungan yang ikut melakukan pencarian sebanyak 250 orang. Baik dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan dan masyarakat.

"Kami mohon masyarakat jangan mendekat ke wilayah kejadian. Karena kondisi tanah labil, ada pergerakan. Orang yang tidak berkompeten dilarang mendekati lokasi," kata Tri Puji.




(apu/ahr)


Hide Ads