Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang Istichomah menyatakan telah menegur pengirim makanan bantuan lansia yang viral karena mengganti paket dengan ukuran lebih kecil usai difoto. Menurutnya, hal itu merupakan kesalahan prosedur.
"Sekali lagi saya sampaikan bahwa itu hanya kesalahan prosedur, sudah saya tegur orangnya bagaimana sih kok pakai ada dua tempat berbeda kesannya ini diberikan dalam jumlah yang lebih kecil, saya tekankan bahwa ini isinya sama," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (6/12/2023).
Sebenarnya, pengirim makanan itu memang diminta untuk memfoto lansia dengan makanan dengan bingkisan mika. Hal itu sebagai laporan untuk Kemensos sebagai penyelenggara program.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istichomah menyebut penggantian bingkisan itu terjadi karena ada penambahan lansia yang diberi bantuan makanan gratis. Petugas pengantar makanan dinilai kesulitan bila harus membawa 103 kotak mika dengan sepeda motor.
"Itu sebenarnya dipindah ke wadah plastik karena satu sekarang ada penambahan 29 lansia tadi, jumlahnya lebih banyak, petugasnya hanya satu. Kalau dipakai kardus yang mika itu nanti risiko rusak, kedua kalau hujan kehujanan, akhirnya atas seizin Kemensos dipakai plastik itu," jelasnya.
Namun, kelompok masyarakat yang menjadi operator pemberi makanan mengira tetap harus membuat laporan dengan mika. Hal itu telah diluruskan dan saat ini laporan yang dikirim sesuai dengan yang diterima yakni dengan wadah plastik.
"Mulai hari kemarin (Senin) akhirnya seperti yang kedua ini SPJ-nya itu (pakai plastik), hanya karena tambahan tadi dilaporkan karena awal-awal kan masih pakai mika nih," kata Istichomah.
Menurutnya, petugas yang mengirimkan makanan itu juga bersalah karena tak memberi penjelasan kepada penerima. Karena itu, dia menilai wajar bila ada presepsi seperti yang beredar di media sosial tersebut.
"Saya sudah menegur petugas kenapa sih tidak memberikan penjelasan dulu sehingga nggak salah sih orang berpikir itu ada kecurangan gitu. Kenapa sih nggak menjelaskan dulu kepada penerima pertama tadi. Sehingga ini jadi catatan kami juga bahwa masalah ini pengawasan dari teman-teman untuk ditingkatkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan pengirim paket makanan mengganti paket yang lebih kecil usai difoto viral di media sosial. Video tersebut turut diunggah akun Instagram @terang_media, yang menyebut video itu terjadi di Salatiga.
Dalam video itu tampak seorang pria memberikan plastik lebih kecil kepada seorang nenek, lalu mereka bercakap dengan bahasa Jawa namun tidak terdengar jelas. Tampak nenek itu bingung dan si pria yang memfoto itu menjawab 'buat laporan'.
Dalam video itu juga terdengar suara perekam yang mengomentari aksi pengantar makanan tadi.
"Combrote, moto ngei sing gedi, diganteni sing cilik, kojor (Bisa-bisanya, difoto dikasih yang besar, lalu diganti yang kecil, apes)," kata si perekam video.
(aku/sip)