Klarifikasi Dinsos soal Viral Bantuan Makanan Ditukar Ukuran Kecil di Semarang

Klarifikasi Dinsos soal Viral Bantuan Makanan Ditukar Ukuran Kecil di Semarang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 06 Des 2023 11:35 WIB
Tangkapan layar seorang pria mengganti bantuan dengan ukuran yang lebih kecil setelah memfoto bantuannya. Aksi ini dinarasikan di Salatiga, membuat Pemkot Salatiga memberi klarifikasi.
Tangkapan layar seorang pria mengganti bantuan dengan ukuran yang lebih kecil setelah memfoto bantuannya. Kejadiannya di Desa Klero, Tengaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Tangkapan layar Instagram @terang_media)
Kabupaten Semarang -

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah mengklarifikasi soal video pemberian bantuan makanan yang ditukar dengan bingkisan lebih kecil usai difoto. Video itu beredar di media sosial. Dia memastikan isinya sama meski beda bingkisan.

"Kejadiannya itu sebenarnya sudah hari Minggu, minggu kemarin. Jadi yang pasti, saya pastikan itu benar terjadi di Kabupaten Semarang," kata Istichomah saat dihubungi wartawan, Selasa (5/12/2023).

Istichomah mengatakan, pemberian bantuan makan siang gratis bagi lansia itu merupakan program dari Kementerian Sosial. Pemberian bantuan itu dilaksanakan oleh kelompok masyarakat (pokmas) di Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Tengaran awalnya ada 73 penerima program bantuan tersebut. Sedangkan Desember ini ada tambahan penerima baru sebanyak 29 orang, termasuk lansia dalam video viral itu.

Pada tahap awal, Istichomah menjelaskan, bantuan makanan itu dikirim dengan bingkisan dari mika. Mengingat jumlah penerimanya terbilang banyak sedangkan petugasnya hanya satu orang, akhirnya disepakati makanan akan dikirim dalam kemasan plastik.

ADVERTISEMENT

"Kalau dipakai kardus yang mika itu nanti risiko rusak, kedua kalau hujan kehujanan. Akhirnya atas seizin Kemensos dipakai plastik itu," jelasnya.

Istichomah menyebut lansia di dalam video itu merupakan penerima baru. Sehingga peristiwa yang terekam kamera itu merupakan momen pertama si petugas bertemu dengan lansia tersebut.

Istichomah juga menduga pihak perekam video tidak tahu kalau bungkusan plastik yang diberikan kepada lansia itu isinya sama dengan yang berbungkus mika.

"Karena dari awal SPJ pakai mika, dari Pokmas ini masih meminta ke petugas itu untuk foto pakai mika, padahal aslinya isinya sama, SPJ sama, isinya sama," ujar Istichomah.

Meski begitu, Istichomah menyayangkan petugas pengirim makanan itu tak memberi penjelasan lengkap kepada si penerima manfaat.

"Saya sudah menegur petugas, kenapa sih tidak memberikan penjelasan dulu, sehingga nggak salah sih orang berpikir itu ada kecurangan gitu. Kenapa sih nggak menjelaskan dulu kepada penerima pertama tadi. Sehingga ini jadi catatan kami juga, bahwa masalah ini, pengawasan dari teman-teman untuk ditingkatkan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan pengirim paket makanan mengganti paket yang lebih kecil usai difoto viral di media sosial. Video tersebut turut diunggah akun Instagram @terang_media, yang menyebut video itu terjadi di Salatiga.

Dalam video itu tampak seorang pria memberikan plastik lebih kecil kepada seorang nenek, lalu mereka bercakap dengan bahasa Jawa namun tidak terdengar jelas. Tampak nenek itu bingung dan si pria yang memfoto itu menjawab 'buat laporan'.

Dalam video itu juga terdengar suara perekam yang mengomentari aksi pengantar makanan tadi.

"Combrote, moto ngei sing gedi, diganteni sing cilik, kojor (Bisa-bisanya, difoto dikasih yang besar, lalu diganti yang kecil, apes)," kata si perekam video.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads