Hujan abu tipis mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali malam ini. Hujan abu terjadi setelah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi.
Hujan abu dilaporkan antara lain mengguyur wilayah Desa Tlogolele, Desa Klalah, dan Desa Jrakah. Namun tak sampai mengganggu aktivitas warga.
"Iya, di Dukuh Stabelan (Desa Tlogolele, Kecamatan Selo) terjadi hujan abu," kata Kadus Stabelan, Maryanto, kepada detikJateng dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (1/12/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maryanto menjelaskan, dirinya mengetahui wilayah tempat tinggalnya terjadi hujan abu vulkanik sekitar pukul 20.50 WIB. Dia keluar rumah mengecek setelah mendapat kabar dari temannya.
"Hujan abu tipis," jelasnya.
Hingga sekitar pukul 21.40 WIB, menurut dia, hujan abu masih turun tapi tipis dan sudah tak sederas sekitar 21.00 WIB.
Senada, Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengatakan bahwa wilayah Desa Klakah juga terjadi hujan abu vulkanik dampak aktivitas Gunung Merapi malam ini. Namun hujan abu yang turun juga tipis.
"Hujan abu tipis ini, bercampur dengan hujan gerimis," kata Marwoto.
Meski demikian, hujan abu tak sampai membuat panik warga. Hujan abu tak sampai mengganggu aktivitas warga yang bermukim di wilayah lereng Gunung Merapi tersebut.
"Nggak sampai mengganggu aktivitas warga. Warga tetap tenang," imbuhnya
Warga Selo, Sunardi, juga menginformasikan hujan abu malam ini tadi juga terjadi di wilayah Desa Jrakah. Hujan abu di desa ini juga tipis.
Baca juga: Gempa M 2,5 di Kebumen Malam Ini |
Diberitakan sebelumnya, dilansir detikJogja, guguran awan panas Gunung Merapi malam ini terjadi dua kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi menyampaikan dalam keterangan tertulis, awan panas pertama meluncur sejauh dua kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng pukul 19.27 WIB.
Selanjutnya awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 19.47 WIB meluncur sejauh 1.200 meter atau 1,2 kilometer dan mengarah ke selatan atau Kali Boyong.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di tingkat Siaga. Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
(rih/rih)