Sejumlah pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan ASN di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mendatangi kantor Bawaslu setempat, kemarin. Kedatangan mereka untuk memprotes soal munculnya foto wajah mereka di baliho salah satu caleg DPR RI.
Direktur Utama PT BPR BKK Banjarharjo (Peseroda), M Abdilah mengatakan dirinya bersama kepala BUMD lain meminta baliho tersebut dicopot. Hal ini demi menjaga netralitas ASN dan pejabat BUMD dalam Pemilu 2024.
"Kami sebagai BUMD kan ada anjuran untuk netral. Kami minta baliho ini dicopot. Ada lima titik pemasangan baliho yang ada gambar kami," kata Abdilah saat ditemui di kantor Bawaslu Brebes, Senin (27/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Plt Direktur Perusda Farmasi dan Sarana Kesehatan, Varin Ilmiatni, penyematan foto Kepala BUMD di baliho caleg DPR RI Idza Priyanti itu dilakukan tanpa izin.
"Pemasangan (foto) itu tidak ada izin. Pejabat BUMD, ASN, dan pemerintah tidak boleh terlibat dalam kepentingan politik," ujar Varin Ilmiatni.
Selain M Abdilah dan Varin Ilmiatni, juga ada Dadan Hardiana Agustina (Direktur Utama Perumda BPR Bank Brebes), Agus Isyono (Direktur Utama Perumda Tirta Baribis), Thoriq (Plt Direktur Perumda Percetakan Puspa Grafika), dan Eka Khoirunnisa (ASN Bagian Perekonomian Setda Brebes) yang mendatangi kantor Bawaslu Brebes.
Mengenai hal itu, Ketua Bawaslu Brebes, Trio Pahlevi menyatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terkait informasi yang disampaikan para pejabat BUMD Brebes.
"Nanti caleg yang bersangkutan akan kami panggil untuk klarifikasi," kata Trio Pahlevi saat dimintai konfirmasi, kemarin.
Untuk diketahui, baliho caleg DPR RI Idza Priyanti yang memajang foto sejumlah pimpinan BUMD dan ASN itu berada di beberapa lokasi strategis di Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal. Namun baliho yang terpampang di Jalan Diponegoro Brebes sudah dicopot.
Penjelasan Pihak Caleg
Caleg DPR RI Idza Priyanti tidak berkomentar soal baliho tersebut. Adapun suami Idza, Warsidin, mengatakan baliho-baliho yang bergambar ASN dan Pejabat BUMD itu merupakan kesalahan desain yang telah dibuat pihak vendor.
"Itu yang masang vendor dan semua akan dicopoti langsung, sudah minta dicopot dari kemarin tapi mungkin vendor sibuk. Baliho itu memang kesalahan desain dari vendor, soalnya semua desain dan lainnya diserahkan ke vendor," jelas Warsidin, kemarin.
(dil/dil)