Apa Makna 'The Spirit of Java' yang Menjadi Slogan Kota Solo?

Apa Makna 'The Spirit of Java' yang Menjadi Slogan Kota Solo?

Marcella Rika Nathasya - detikJateng
Senin, 27 Nov 2023 19:24 WIB
Balai Kota Solo, Minggu (26/11/2023).
Ilustrasi apa makna 'The Spirit of Java' yang menjadi slogan Kota Solo? Foto Balai Kota Solo, Minggu (26/11/2023): Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Apa yang terlintas di pikiran detikers ketika mendengar kata 'The Spirit Of Java' dari Kota Solo? Slogan tersebut seakan telah menjadi identitas kota yang dikenal hingga mancanegara.

Solo merupakan kota yang kaya akan warisan budaya. Oleh karena itu pemerintah kota solo menciptakan slogan yang merepresentasikan solo sebagai jiwanya Jawa.

'The Spirit of Java' tidak sekedar slogan. Ini juga bermakna dan bermanfaat bagi perkembangan Kota Solo. Kini ketika mendengar slogan 'The Spirit of Java', maka kebanyakan orang akan memahami bahwa yang dimaksud adalah Kota Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu berarti langkah diadakannya slogan tersebut telah berhasil menumbuhkan identitas daerah bahwa Kota Solo merupakan pusat tradisi dan budaya Jawa. Lantas apakah makna sebenarnya dari 'The Spirit Of Java', simak informasinya dibawah ini.

Asal Mula Slogan 'The Spirit Of Java'

Pemerintah daerah di kawasan Subosukawonosraten, (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten), atau sekarang populer dengan sebutan Solo Raya menyadari perlunya sebuah brand yang dapat dijadikan sebagai identitas bagi kotanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah daerah sepakat untuk membuat suatu kebijakan dengan menciptakan suatu identitas wilayah. Dengan identitas itu diharapkan akan terbangun image Kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, dan juga sebagai langkah untuk menarik wisatawan sekaligus investor dari dalam maupun luar negeri.

Langkah pembentukan identitas wilayah Kota Solo diawali dengan diadakannya kontes pembuatan slogan pada tahun 2005. Dari banyaknya orang yang menyumbang ide terseleksi tiga slogan, yaitu Solo The Heart of Java, Solo the Heartbeat of Java, dan Solo The Spirit of Java.

Setelah melakukan berbagai pertimbangan, akhirnya 'Solo The Spirit of Java' terpilih menjadi slogan Kota Solo. Kemudian slogan tersebut disahkan pada tahun 2008 melalui peraturan bersama Kepala Daerah Solo Raya.

Makna 'The Spirit Of Java'

Mengutip dari laman surakarta.go.id, kata 'The Spirit Of Java' memiliki makna yakni Solo merupakan 'Jiwanya Jawa'. Dipilihnya slogan tersebut karena Kota Solo ingin dikenal sebagai pusat perkembangan budaya jawa.

Hal yang ditawarkan dari slogan ini adalah keunikan wilayahnya, meliputi kekayaan peninggalan warisan budaya, kekhasan karakter masyarakat yang hangat dan ramah, dan kekuatan tradisi perdagangan dan industri yang tangguh.

Penggunaan slogan 'The Spirit of Java' memiliki dua tujuan, yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal adanya slogan tersebut diharapkan dapat menjadi alat pemersatu dan meningkatkan kebanggaan dengan etos bersama untuk memajukan perekonomian wilayah.

Sementara itu, secara eksternal ditujukan untuk membangun citra daerah yang menarik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengenalkan Solo sebagai wilayah yang potensial bagi kegiatan investasi, perdagangan, dan pariwisata.

Logo 'The Spirit Of Java'

Logo dan slogan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk menciptakan brand yang kuat. Solo dalam slogan The Spirit of Java memiliki logo yang menjadi penyempurna slogan tersebut.

Sebelum adanya perubahan, logo 'Solo The Spirit Of Java' sudah dipakai selama 17 tahun sejak era pemerintahan walikota Joko Widodo. Pada pemerintahan Gibran akhirnya logo tersebut diubah dan didesain ulang.

Setelah diadakan lomba desain ulang logo pada bulan November, akhirnya diperoleh logo baru 'Solo The Spirit Of Java', dengan nuansa warna ungu dan hijau. Logo tersebut merupakan karya warga Bandung, Andrea Isa. Pemilihan warna logo ungu dan hijau pun memiliki makna sendiri. Warna ungu mewakili keagungan dan kekayaan budaya Kota Solo. Sedangkan warna hijau mewakili pertumbuhan dan sustainability.

Logo 'Solo the Spirit of Java' yang terlihat seperti sedang tersenyum ini memiliki makna yang mendalam. Dilansir dari akun Instagram Walikota Surakarta, berikut makna logo baru 'Solo the Spirit of Java'.

  • Visualisasi Gunungan di bagian atas, mewakili citra Solo sebagai kota budaya dan salah satu ikon budaya Jawa secara umum. Tujuan adanya Gunungan ini memberikan impresi dan persepsi yang cepat mengenai konteks "Solo the Spirit of Java".
  • Warna hijau pada Gunungan juga menyerupai visualisasi daun, yang memberikan makna sustainable atau berkelanjutan. Sebagai wujud Kota Solo membangun dengan kesadaran yang berkelanjutan. Membangun pariwisata yang berbasis sustainable tourism dan segala bentuk pembangunan yang berwawasan lingkungan
  • Gaya visualisasi logo dengan pendekatan "doodle" memberikan kesan yang humanis, tidak kaku, dan ramah. Membawa arah baru branding Kota Solo menjadi lebih segar, kekinian, dinamis, kreatif, dan modern.
  • Garis berbentuk kurva melengkung yang menghubungkan dua huruf "o" pada kata "Solo" memberikan pesan senyum yang mewakili bentuk keramahan dan segala bentuk kearifan lokal warga kota Solo. Selain itu, kurva melengkung tersebut juga memberikan pesan terhubung dan kolaborasi.

Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya peserta program magang bersertifikat di detikcom.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads