Geger Proposal Pembangunan Masjid Pekalongan 1 Bata Rp 800 Ribu

Geger Proposal Pembangunan Masjid Pekalongan 1 Bata Rp 800 Ribu

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 26 Nov 2023 15:07 WIB
Proposal pembangunan masjid di Pekalongan yang viral. Foto diunggah Jumat (24/11/2023).
Foto Proposal pembangunan masjid di Pekalongan yang viral. Foto diunggah Jumat (24/11/2023). (dok Tangkapan Layar IG @lowslow.indonesia)
Solo -

Surat edaran proposal permohonan sumbangan pembangunan sebuah masjid di Desa Jetak Kidul, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan jadi perhatian di media sosial. Total pembangunan masjid disebut mencapai Rp 12,46 miliar, bahkan satu batu bata dihargai Rp 800 ribu.

Dalam postingan akun Instagram @lowslow.indonesia, disertakan dua foto. Foto pertama terkait surat edaran proposal pembangunan Masjid Nurul Huda dan kuitansinya. Lalu postingan kedua berisi rencana anggaran biaya belanja.

Salah satu yang mencuri perhatian dalam daftar itu yakni batu bata merah harga satuannya dihitung Rp 800 ribu. Padahal jumlah yang dibutuhkan sebanyak 8.000 ribu biji sehingga total dana untuk batu bata senilai Rp 6,4 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat itu ditandatangani H Marzuki selaku ketua. Surat ini juga diketahui atas nama Kepala Desa, Camat Wonopringgo atas nama Sugeng, dan Panitia H Siwanto. Semuanya dibubuhi tanda tangan dan stempel desa, camat, dan stempel panitia pembangunan masjid.

"Anggaran Proposal Pembangunan Masjid di Desa Capai Angka 12 Milliar. Gimana menurut kalian guys?," tulis akun tersebut dalam keterangannya seperti dilihat detikJateng pada Jumat (24/11/2023).

ADVERTISEMENT

Penjelasan Kades-Camat

Kepala Desa Jetak Kidul Muhammad Sidik menyebut proposal yang viral di media sosial adalah hoaks. Dia menyebut proposal itu diedarkan orang tak bertanggung jawab dengan maksud untuk penipuan.

Sidik memastikan nama-nama panitia dan pejabat yang meneken proposal itu tidak dikenal.

"Itu murni penipuan, saya tahu informasi itu sudah satu minggu dapat share dari Pak Camat. Bahkan nama-nama (panitia, kades, camat) di surat tersebut tidak sesuai. Nama panitia juga bukan warga kami," jelas Sidik saat dimintai konfirmasi.

Meski begitu, dia membenarkan pihaknya tengah membangun masjid Nurul Huda. Namun, dia menegaskan panitia tidak meminta sumbangan dari pihak mana pun.

"Masjid Nurul Huda di sini (Jetak Kidul), memang ada, juga lagi proses pembangunan. Tapi, kami tidak meminta sumbangan terkait itu," imbuhnya.

Pihaknya pun meminta masyrakat tak langsung percaya dengan beredarnya proposal yang mengatasnamakan panitia pembangunan masjid di wilayahnya. Sidik pun mempersilakan warga untuk melapor jika ada yang meminta sumbangan dengan proposal palsu tersebut.

"Kami juga sudah rapat koordinasi dengan dengan Pak Camat dan Pak Kades Rowokembu. Kami, meminta masyarakat melaporkan ke desa atau Polsek jika ada orang yang menyebarkan proposal tersebut, ini penipuan," ungkapnya.

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Camat Wonopringgo, Muh Syamsul Helmi menjelaskan surat edaran yang viral tersebut adalah palsu. Dia mencontohkan nama camat yang tercantum dalam proposal itu juga berbeda.

"Itu palsu dan penipuan. Namanya juga tidak ada semua (di Desa Jetak Kidul)," kata Helmi.




(ams/sip)


Hide Ads