Relawan Gibran, Bolone Mase, mengaku mendapat teror dari sosok misterius. Dua koordinator lapangan di Solo disebut mendapat intimidasi.
Teror itu berupa rumah yang bersangkutan diputari dan difoto orang tak dikenal. Ada juga yang pintu rumahnya digedor-gedor orang tak dikenal.
"Iya, ada dua laporan dari dua korlap kami yang diintimidasi. Bentuk intimidasinya satu korlap difoto diputari dan sebagainya. beberapa saat yang lalu. Korlap satunya rumahnya digedor didodok-dodok (digedor-gedor)," kata Koordinator Bolone Mase, Kuat Hermawan, saat dihubungi detikJateng, Senin (20/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuat menerangkan intimidasi itu diterima anggotanya sejak sekitar tiga minggu lalu. Pihaknya juga telah meminta beberapa anggota relawan untuk mengusut para pelaku.
Selain teror berupa ketukan misterius di rumah, Kuat menyebut ada anggotanya wanita yang mengalami intimidasi verbal. Dia menyebut intimidasi itu terjadi di Solo.
"Ada satu lagi, anggota relawan kami, perempuan. Intimidasi verbal, dengan kata-kata kotor. Kata-katanya jorok tidak usah saya sebut. Ada ucapan berbeda pilihan. Iya di Solo," ucapnya.
Dia pun menyarankan anggotanya untuk memasang CCTV di rumah. Terutama untuk anggota yang disebut mengalami intimidasi.
"Ini saya sudah menginstruksikan beberapa teman, ini belum dipasang CCTV kan harus ada WiFi-nya. Beberapa rumah tidak ada WiFi-nya," jelasnya.
Di sisi lain, Kuat mengaku tetap menginstruksikan anggotanya untuk berpolitik santun. Meski peneror anggota Bolone Mase saat ini masih misterius, dia berharap anggotanya tetap semangat menyosialisasikan pasangan Prabowo dan Gibran.
"Tetapi saya tetap menginstruksikan ke kawan-kawan untuk tetap berpolitik secara santun dan riang gembira. Tapi teman-teman tetap bekerja di basis untuk menyosialisasikan Prabowo dan Gibran," jelas dia.
Belum Ada Laporan ke Polisi
Terpisah, dugaan intimidasi relawan Bolone Mase itu belum diadukan ke polisi. Pelaku teror pun masih misterius.
"Belum ada," kata Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar, saat dihubungi detikJateng, Selasa (21/11).
(ams/sip)