Relawan Gibran Solo Ngaku Diintimidasi, Polisi Sebut Belum Ada Aduan

Relawan Gibran Solo Ngaku Diintimidasi, Polisi Sebut Belum Ada Aduan

Agil Trisetiwan Putra - detikJateng
Selasa, 21 Nov 2023 18:33 WIB
Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Agus Sunandar di Mapolresta Solo, Senin (4/9/2023).
Foto: Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Agus Sunandar di Mapolresta Solo, Senin (4/9/2023). (Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Daftar Isi
Solo -

Polisi menyatakan belum mendapatkan aduan maupun laporan terkait dugaan intimidasi, yang diterima Relawan Gibran, Bolone Mase. Diketahui, kelompok relawan itu mengaku mendapat intimidasi saat 2-3 minggu yang lalu.

"Belum ada," kata Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar, saat dihubungi detikJateng, Selasa (21/11/2023).

Dugaan adanya tindak intimidasi terhadap relawan Gibran ini dibeberkan oleh koordinator relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan. Dia menyebut ada dua koordinator lapangan yang rumahnya diputari dan difoto orang tidak dikenal. Selain itu ada juga yang rumahnya digedor-gedor orang tidak dikenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, ada dua laporan dari dua korlap kami yang diintimidasi. Bentuk intimidasinya satu korlap difoto diputari dan sebagainya. beberapa saat yang lalu. Korlap satunya rumahnya digedor, didhodhok-dodhok (digedor-gedor)," katanya dihubungi detikJateng, Senin (20/11).

Selain itu, ada juga anggota relawan perempuan yang mendapatkan intimidasi secara verbal atau kata-kata. Ia mengatakan, intimidasi tersebut terjadi di Kota Solo.

ADVERTISEMENT

"Ada satu lagi, anggota relawan kami, perempuan. Intimidasi verbal, dengan kata-kata kotor. Kata-katanya jorok tidak usah saya sebut. Ada ucapan berbeda pilihan. Iya di Solo," ucapnya.

Pasang CCTV

Intimidasi itu disebutnya telah diterima sejak dua hingga tiga minggu yang lalu. Pihaknya juga telah meminta beberapa anggota untuk mencari tahu siapa yang melakukan hal tersebut.

"Beberapa waktu lalu sudah saya mintakan teman-teman untuk melakukan investigasi dan sekaligus motifnya," tuturnya.

Pihaknya juga memerintahkan untuk memasang CCTV di beberapa rumah. Pemasangan ini guna untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sehingga kami meminta ke teman-teman berkoordinasi satu sama lain. Untuk jaga diri paling tidak antisipasinya pasang CCTV. Ini saya sudah menginstruksikan beberapa teman. Ini belum dipasang CCTV kan harus ada WiFi-nya. Beberapa rumah tidak ada WiFi-nya," jelasnya.

Meski mendapat intimidasi, Kuat meminta para relawan untuk tetap berpolitik dengan santun. Dan tidak membalas perbuatan tersebut.

"Tetapi saya tetap menginstruksikan ke kawan-kawan untuk tetap berpolitik secara santun dan riang gembira. Tapi teman-teman tetap bekerja di basis untuk mensosialisasikan Prabowo dan Gibran," pungkasnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads