Warga di sekitar sendang (kolam) dan embung Tirto Sinongko, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten mengering. Mengeringnya sendang dan embung membuat warga panen ikan jumbo.
"Ini dapat belut lumayan besar. Kemarin ada yang dapat lele berat 9 kilogram, panjangnya sekitar satu meter," ungkap Marsono, penjaga Embung Tirto Sinongko kepada detikJateng di lokasi, Kamis (23/11/2023) siang.
Menurut Marsono, ikan-ikan muncul sendiri karena sendang dan embung mengering. Mengeringnya sendang dan embung mulai sekitar dua bulan yang lalu dan saat ini sudah habis airnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah kering. Tapi kalau nanti hujan, ikan-ikan muncul lagi dari dalam tanah dasar sendang dan embung," jelas Marsono.
Yang kering pertama, sebut Marsono, sendang Lanang dan Wadon. Setelah itu disusul embung yang ikut mengering.
"Embung menyusul. Dulu tidak pernah kering tapi sekarang saat puncak kemarau selalu kering, nanti hujan penuh lagi untuk pengairan sawah dan wisata," papar Marsono.
Lusi, pedagang di lokasi mengatakan keringnya sendang dan embung membuat warga sering dapat ikan besar. Anaknya kemarin dapat lele ukuran besar.
Sendang-Embung Sudah 2-3 Tahun Terakhir Selalu Kering
"Dapat lele, dikira ikan tunggon (penunggu) ternyata lele besar," katanya di lokasi.
Menurut Lusi, sendang dan embung di desanya mengering karena saat ini puncak kemarau panjang. Tapi bisa juga karena sekitar lokasi banyak pabrik.
"Bisa jadi karena sekitar sini banyak pabrik. Sejak dua atau tiga tahun terakhir selalu kering, padahal dulunya tidak," ungkap Lusi.
Warga lain, Antok mengatakan mata air posisinya di sendang Lanang sisi barat. Tetapi saat ini sudah mengering.
"Sudah mengering mulai dua bulan lalu. Kemarin ikan nilanya besar, sekarang tinggal ikan sapu - sapu tapi warga nggak mau," kata Antok kepada detikJateng.
Pantauan detikJateng, di sendang Wadon sudah tidak tampak air di permukaan tetapi ikan sering keluar dari lubang. Di sendang Lanang, sedikit tanah yang basah digunakan puluhan ikan sapu sebesar pergelangan tangan untuk bertahan hidup.
Di embung Tirto Sinongko yang luasnya sekitar 3000 meter, kondisinya sama. Ikan sapu ukuran besar bergelimpangan bertahan hidup di tanah yang masih basah.
(apu/ahr)