Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Namun proklamasi tidak mengakhiri tekad dari para penjajah untuk menguasai Indonesia. Inggris pun masih berusaha merebut Indonesia kala itu.
Pejuang Indonesia tidak tinggal diam menyikapi kedatangan Inggris tersebut. Selain peristiwa pertempuran besar di Surabaya pada November 1945, di wilayah Ambarawa juga terjadi pertempuran serupa.
Mari simak kronologi Pertempuran Ambarawa yang pertama kali meletus pada 20 November 1945 lalu berikut ini, dikutip dari laman resmi Kemdikbud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Pertempuran Ambarawa
20 Oktober 1945
Brigade Artileri Divisi India ke-23 mendarat di Semarang, dan pihak Republik Indonesia mengizinkan mereka masuk ke wilayah RI untuk menangani tawanan perang Belanda di penjara Ambarawa dan Magelang.
26 Oktober 1945
Namun, insiden di Magelang terjadi pada tanggal 26 Oktober 1945 antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan gabungan Sekutu Inggris dan NICA.
Insiden ini berkembang menjadi pertempuran antara pasukan TKR dan pasukan gabungan Sekutu dan NICA.
2 November 1945
Presiden Soekarno dan Brigadir Jendral Bethell datang ke Magelang dan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
20 November 1945
Meskipun kesepakatan tertulis sudah dibuat, pertempuran pecah pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa. Pertempuran ini dipicu oleh pelanggaran kesepakatan sebelumnya oleh pasukan Sekutu.
22 November 1945
Pertempuran meluas ke dalam kota, dan pasukan Sekutu melakukan pengeboman terhadap kampung-kampung di sekitar Ambarawa.
26 November 1945
Saat itu, Letnan Kolonel Isdiman tengah melakukan serah terima komando dengan Mayor Imam Androngi. Kejadian ini berlangsung ketika pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dari Purwokerto terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Sekutu Inggris di Ambarawa.
Isdiman gugur akibat tertembak pesawat pengintai yang sering disebut sebagai pesawat cocor merah. Pesawat tersebut membombardir area di sekitar Ambarawa dan Letnan Kolonel Isdiman menjadi salah satu korban akibat serangan tersebut.
Gugurnya Isdiman menjadi momen tragis dalam perjalanan pertempuran Ambarawa, dan kepemimpinan pasukan TKR kemudian diambil alih oleh Kolonel Soedirman.
5 Desember 1945
Pasukan TKR berhasil mengusir Sekutu dari Banyubiru pada tanggal 5 Desember 1945. Wilayah Banyubiru sendiri merupakan garis pertahanan terdepan.
11 Desember 1945
Kolonel Soedirman kemudian mengumpulkan komandan sektor pada tanggal 11 Desember 1945 untuk merencanakan serangan terakhir.
12 Desember 1945
Pasukan TKR berhasil mengepung musuh di dalam kota Ambarawa. Ketika itu, pertahanan musuh terkuat diperkirakan berada di Benteng Willem.
15 Desember 1945
Pertempuran berlangsung selama empat hari empat malam. Pada tanggal 15 Desember 1945, musuh meninggalkan Ambarawa dan mundur ke Semarang.
Bendera Merah Putih berkibar di benteng-benteng Sekutu dan rumah-rumah yang menandai berakhirnya Pertempuran Ambarawa dengan keberhasilan pasukan TKR.
Tanggal 15 Desember diabadikan sebagai Hari Juang Kartika/Infanteri.
Nah, itulah informasi kronologi Pertempuran Ambarawa yang berlangsung mulai 20 November-15 Desember 1945. Semoga bermanfaat, Lur!
(cln/rih)