Hujan meteor Alfa Monocerotid adalah satu dari deretan fenomena langit yang terjadi di bulan November 2023. Apa itu hujan meteor Alfa Monocerotid? Simak informasinya berikut ini.
NASA menyebut hujan meteor sebagai fenomena yang terjadi ketika bumi melewati jalur orbit komet.
Saat hal itu terjadi, serpihan-serpihan komet akan menciptakan garis-garis cahaya di langit malam saat serpihan tersebut terbakar di atmosfer bumi. Adapun hujan meteor memiliki banyak nama dan jenis, salah satunya yaitu hujan meteor Alfa Monocerotid yang puncaknya akan terjadi malam ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan Meteor Alfa Monocerotid, Apa Itu?
American Meteor Society menjelaskan hujan meteor Alfa Monocerotid sebagai hujan meteor Kelas III. Yaitu hujan meteor yang sangat jarang terjadi setiap tahunnya. Untuk diketahui ada empat kelas hujan meteor yang dikelompokkan oleh Robert Lunsford berdasarkan Zenith Hourly Rate (ZHR), yaitu:
- Kelas I: Hujan meteor tahunan yang terbesar di mana tingkat ZHR yakni bernilai 10 atau lebih.
- Kelas II: Hujan meteor tahunan berskala medium dengan tingkat ZHR biasanya bernilai 2 hingga 10.
- Kelas III: Hujan meteor yang jarang terjadi setiap tahun, tapi memiliki potensi hujan berskala besar jika terjadi.
- Kelas IV: Hujan meteor yang paling jarang terjadi dengan skala sangat kecil yakni bernilai hampir tidak mencapai angka 2 dalam tingkat ZHR-nya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hujan meteor Alfa Monocerotid yang akan terjadi di 2023 juga berpotensi menghasilkan pertunjukan besar yang spektakuler. Adapun hujan meteor ini terakhir terjadi pada 1925, 1935, 1985, 1995, dan 2019.
Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor Alfa Monocerotid?
Masih dikutip dari sumber yang sama, hujan meteor Alfa Monocerotid yang tidak terjadi setiap tahun. Tapi biasanya terjadi dari tanggal 15 hingga 25 November. Hujan meteor ini mencapai puncaknya antara tanggal 21-22 November.
Adapun waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Alfa Monocerotid adalah jam tiga dini hari tepat pada malam puncak terjadinya fenomena langit tersebut.
Untuk mengamatinya, Earth Sky menyarankan pengamat untuk mencari lokasi yang jauh dari kota, lampu jalan maupun lokasi-lokasi yang berpolusi cahaya. Lalu pengamat dapat mengarahkan pandangan ke langit sesegera mungkin setelah berada di wilayah tersebut.
Dalam waktu kurang dari 30 menit dalam kegelapan, mata pengamat akan beradaptasi dan hujan meteor Alfa Monocerotid akan terlihat dengan mata telanjang. Untuk memastikan arah datangnya hujan meteor, pengamat dapat menggunakan aplikasi peta bintang.
Selain itu, dapat pula mengamati hujan meteor Alfa Monocerotid di rumah melalui teleskop virtual yang tersedia secara daring melalui situs-situs tertentu. Teleskop virtual tersebut biasanya menyiarkan secara langsung hujan meteor via live streaming.
Itulah penjelasan mengenai apa itu hujan meteor Alfa Monocerotid yang puncaknya akan terjadi malam ini. Semoga bermanfaat, Lur!
(rih/apl)