.webp)
Keluarga Mustasyar PBNU Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menyebut bahwa ulama tersebut membuka pintu bagi siapa pun yang bertamu. Hanya saja keluarga berharap nama Gus Mus tidak dibawa-bawa untuk kepentingan politik.
Salah satu menantu Gus Mus, Wahyu Salvana menyebut selama ini Gus Mus tidak pernah terlibat dalam politik praktis.
Wahyu menuturkan, pihaknya tetap mempersilakan semuanya, siapa saja yang ingin bertamu ke kediaman Gus Mus. Keluarga akan menerimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bertamu ya kita tetap mempersilakan, siapa saja itu. Pokoknya semua kalangan. Namanya bertamu tetap kita terima dan kita muliakan," terang Wahyu saat dihubungi detikJateng, Senin (20/11/2023).
"Karena sebelum-sebelumnya juga siapa saja tamu yang datang tetap kita terima. Tetapi pada momentum Pemilu ini, mohon agar Abah itu tidak dibawa-bawa untuk kepentingan politik praktis," tegas Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, sang mertua merupakan sosok yang demokratis. Hal ini, kata Wahyu, terlihat pada saat gelaran pemilihan umum, Gus Mus tidak pernah mengintervensi mulai dari anggota keluarga maupun santri-santrinya untuk memilih salah satu calon tertentu.
"Sejak gelaran pemilihan umum pertama, bahkan Abah tidak pernah ada membahas harus pilih (calon) ini. Kami diberi kemerdekaan untuk menentukan pilihannya sendiri. Memang Abah itu orangnya sangat demokratis," jelas Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga mengungkapkan, sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, Gus Mus rutin mengikuti tahapan pemilihan umum untuk menyalurkan suara pilihannya atau mencoblos.
"Dan Abah tidak pernah golput. Mulai ketika coblosan langsung, Abah juga sudah nyoblos itu di TPS, bareng saya. Yang terakhir 2019, Abah juga ikut nyoblos di TPS," ungkap Wahyu.
(ahr/rih)
