5 Fakta Viral ASN Boyolali Ngaku Diminta Dukung Ganjar Bikin Gerah PDIP

Terpopuler Sepekan

5 Fakta Viral ASN Boyolali Ngaku Diminta Dukung Ganjar Bikin Gerah PDIP

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 19 Nov 2023 09:59 WIB
Jakarta-Indonesia, civil servants within the TNI AU attend the flag ceremony to commemorate the 71th anniversary of the Air Force.
Ilustrasi ASN Boyolali. Foto: Getty Images/Yamtono_Sardi
Solo -

Rekaman video yang memperlihatkan pengakuan seorang wanita berseragam ASN di Boyolali viral di media sosial. Wanita itu mengaku mendapatkan instruksi untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan PDIP.

Beredarnya video tersebut mendapat beragam tanggapan, terutama dari Bupati Boyolali dan pengurus PDIP, baik di Boyolali maupun Jawa Tengah.

Berita mengenai video yang viral ini juga menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di detikJateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini beberapa fakta seputar beredarnya video viral tersebut.

1. Wanita Berseragam ASN Boyolali

Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang sedang berbincang di sebuah tempat yang diduga warung bakso. Hanya saja, teman berbincang wanita itu tidak terlihat di rekaman.

ADVERTISEMENT

Dalam video berdurasi 1 menit 41 detik itu, perempuan itu berbicara menggunakan bahasa Jawa campur bahasa Indonesia.

Dia mengaku bahwa ASN di Boyolali mendapatkan instruksi untuk mendukung Ganjar Pranowo maupun PDIP. Bahkan mereka diminta untuk iuran demi pemenangan itu.

Wanita itu terlihat mengenakan seragam ASN warna khaki. Di lengannya terdapat badge yang menunjukkan seragam ASN Boyolali.

2. Bupati Boyolali Membantah

Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat membantah pengakuan wanita dalam video tersebut. Said menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan atau mengarahkan agar ASN memilih salah satu capres.

"Pertanyaannya, pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar? Semua pernah mendengarkan? Ya sudah jawabannya itu. Artinya bupati tidak pernah memerintahkan untuk itu (mengarahkan ASN untuk memilih calon dan partai tertentu)," kata Said Hidayat kepada para wartawan ditemui di sela acara pengundian hadiah tabungan BPR BKK Boyolali di gedung Cendana, Rabu (15/11/2023).

Sementara itu, ditanya perihal iuran ASN untuk pemenangan parpol seperti yang disebutkan perempuan dalam video itu, Said juga membantahnya.

"Kan sudah saya jawab, apa pernah mendengarkan saya perintahkan itu? Kalau bisa ya sampaikan saja, ya yang menyampaikan siapa, artinya apakah itu pernah mendengarkan langsung perintah bupati seperti itu apakah ada atau tidak," tegas dia.

3. PDIP Sebut Video Settingan

Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta juga membantahnya. Bahkan dia menyebut video itu merupakan settingan.

"Ketika saya cermati (video itu) dengan isinya, dengan cara, logat dan gaya, apa yang ada di dalam video itu, kami sangsi kalau itu asli. Kalau saya melihat itu adalah sebuah settingan," kata dia.

Dia juga ragu, perempuan di video itu benar ASN Boyolali. Apalagi untuk mendapatkan seragam dan emblem PNS mudah didapatkan di pasaran.

"Saya berpikiran ketika golek (cari) baju golek emblem, gampang, mudah," ucapnya.

4. PDIP Akan Cari Wanita dalam Video

DPC PDIP Boyolali menuding tujuan beredarnya video itu untuk merapuhkan PDIP Boyolali yang saat ini memiliki 35 kursi dari 45 kursi di DPRD Boyolali. Sebagai partai yang besar di Boyolali, ada lawan-lawan politik yang bagaimana caranya membuat PDIP rapuh.

Mereka merasa disudutkan dengan beredarnya video pengakuan perempuan berseragam ASN Boyolali tersebut. PDIP juga akan mencari siapa sosok perempuan yang ada dalam video itu.

"Dan tentunya kita juga akan mencari. Tetapi fokus kita untuk saat ini hanya satu, pemenangan untuk meraih target dari DPC Partai. Sementara konsentrasi kita di situ," kata Susetya.

5. PDIP Jateng Enggan Tanggapi Berlebihan

Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (PDIP Jateng) Agustina Wilujeng menyatakan tidak memikirkan terlalu jauh soal isu ASN di Boyolali yang disebut mendukung partainya. Menurutnya, di era keterbukaan saat ini sulit melakukan hal tersebut.

"Dalam situasi keterbukaan informasi seperti ini rasanya crazy kalau ASN, aparat penegak hukum, orang-orang yang seharusnya netral tapi tidak netral itu crazy. Karena setiap mata bisa melihat dan orang bisa mengunggah video apa yang mereka lakukan," kata Agustina saat ditemui awak media di Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Jumat (17/11/2023).

Agustina juga mempertanyakan terkait kebenaran isu ASN yang dinilai mendukung calon presiden yang didukung PDIP. Menurutnya, bisa saja hal itu merupakan dukungan pribadi.

"Saya enggak yakin, mungkin ini hanya satu dari sekian ribu yang keliru, atau lupa, atau terlalu semangat dalam mendukung calon yang di dalam hatinya meledak-meledak. Tetapi menurut saya sebagian besar masih netral," ujarnya.




(ahr/ahr)


Hide Ads