Heboh Video ASN Boyolali Ngaku Diminta Pilih Salah Satu Capres

Round Up

Heboh Video ASN Boyolali Ngaku Diminta Pilih Salah Satu Capres

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 16 Nov 2023 06:42 WIB
Ini Daftar Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Jadi PNS
Ilustrasi heboh video ASN Boyolali ngaku diminta pilih salah satu capres. Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong
Solo -

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video pengakuan seorang PNS di Kabupaten Boyolali yang diminta memilih salah satu calon presiden (capres). Video itu pun menyebar di sejumlah media sosial dan viral.

Dalam video tersebut terlihat perempuan berbaju warna khaki dengan atribut PNS Pemkab Boyolali berbicara dengan seorang pria. Ia menceritakan perihal kondisi ASN di Boyolali jelang Pemilu 2024 ini.

Sembari memakan bakso ia mengungkapkan kondisi ASN di Boyolali kepada seseorang bersuara pria. Dialog itu direkam dari belakang sisi kiri perempuan tersebut. Dalam video berdurasi 1 menit 41 detik itu, perempuan itu berbicara menggunakan bahasa Jawa campur bahasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari mengaduk-aduk bakso di mangkuknya, perempuan itu mengatakan bahwa ASN di Boyolali diarahkan untuk memenangkan calon dari partai politik tertentu dalam Pemilu 2024 mendatang. Si perempuan menyebutkan, hal itu diarahkan oleh bupati.

Selain itu, perempuan itu juga menyebut jika ASN Boyolali ditarik iuran untuk pemenangan. Jika tidak mau akan dipindah yang jauh dari tempat tinggalnya.

ADVERTISEMENT

Disebutkan pula, dalam rekrutmen P3K dari pemdes mendapat rekomendasi dari orang partai, sehingga harus setor ke partai.

Bupati Boyolali Membantah

Terkait dengan beredarnya video pengakuan ASN Boyolali itu, Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat langsung membantahnya. Said menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan atau mengarahkan agar ASN memilih salah satu capres.

"Pertanyaannya, pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar? Semua pernah mendengarkan? Ya sudah jawabannya itu. Artinya bupati tidak pernah memerintahkan untuk itu (mengarahkan ASN untuk memilih calon dan partai tertentu)," kata Said Hidayat kepada para wartawan ditemui di sela acara pengundian hadiah tabungan BPR BKK Boyolali di gedung Cendana, Rabu (15/11/2023).

Sementara itu, ditanya perihal iuran ASN untuk pemenangan parpol seperti yang disebutkan perempuan dalam video itu, Said juga membantahnya.

"Kan sudah saya jawab, apa pernah mendengarkan saya perintahkan itu? Kalau bisa ya sampaikan saja, ya yang menyampaikan siapa, artinya apakah itu pernah mendengarkan langsung perintah bupati seperti itu apakah ada atau tidak," tegas dia.

Saat ditanya apakah dia akan melaporkan ke polisi soal video itu, Said menjawab singkat.

"Lha saya nggak ngerti, saya nggak ngerti wong-wonge (orang-orangnya) siapa, kita juga nggak ngerti kok," pungkasnya.

Pj Gubernur Angkat Bicara

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana angkat bicara soal viral perempuan berseragam ASN Kabupaten Boyolali yang mengaku diperintah mendukung salah satu Capres. Ia menegaskan ada tim yang akan melakukan pengecekan.

"Itu mungkin nanti mengarah Bawaslu, bukan tugas kita. Tapi kita ada tim satuan tugas untuk melakukan pengecekan ataupun penyelidikan apakah hal itu betul atau tidak, tapi nanti itu urusannya dengan Bawaslu kalau masalah kampanye," kata Nana kepada wartawan di gedung Gradhika Bakti Praja, Rabu (15/11)

Nana menegaskan ASN harus menjaga netralitasnya. ASN punya berbagai larangan untuk menjaga netralitas di tahun politik, termasuk simbol jari saat berfoto hingga postingan di media sosial yang mendukung calon tertentu.

"Tidak boleh berpose simbol-simbol apalagi menggunakan jari, kita hanya boleh mengepal kalau misalnya hanya memberi salam, gini (lima jari) juga bisa karena pasangan cuma tiga. Jadi simbol menggunakan jari ataupun hal lain memang sangat sensitif," ujarnya.




(apl/apl)


Hide Ads