Misteri Sosok Penjual Trotoar Pasar Baru Wirades Pekalongan Rp 1 Juta

Round Up

Misteri Sosok Penjual Trotoar Pasar Baru Wirades Pekalongan Rp 1 Juta

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 16 Nov 2023 07:00 WIB
Lokasi trotoar yang disemprot cat dan diduga diperjualbelikan di Pasar Wiradesa Pekalongan, Rabu (15/11).
Lokasi trotoar yang disemprot cat dan diduga diperjualbelikan di Pasar Wiradesa Pekalongan, Rabu (15/11/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng.
Solo -

Penjualan trotoar di Pasar Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, membuat heboh. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti siapa yang menjual trotoar dengan harga Rp 1 juta tersebut.

Trotoar yang dijual sudah dikaveling-kaveling sedemikian rupa menggunakan cat minyak semprot. Lokasinya berada di Blok D dan C di sebelah timur Pasar Wiradesa.

Terkait dengan aksi penjualan trotoar ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pekalongan sudah turun tangan untuk mengusut pelakunya. Hanya saja, sampai saat ini belum ada titik terang siapa pelakunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Pekalongan, Sutanto Widodo, menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran atas informasi itu.

''Ada yang bilang sudah beli senilai Rp1 juta, namun tidak tahu belinya sama siapa dan pembelian atas nama siapa, sehingga sedang ditelusuri kebenarannya," kata Widodo, Rabu (15/11/2023).

ADVERTISEMENT

Sutanto pun berjanji akan menindak tegas siapapun yang memperjualbelikan trotoar yang dikavelingi untuk para pedagang tersebut. Termasuk jika ada oknum di dinasnya yang ikut bermain dalam aksi jual beli tersebut.

"Misalnya itu merupakan oknum dari Disperindag, yang berarti tindakannya sudah tidak sejalan dengan kebijakan dinas, akan kami tindak tegas. Bila terjadi indikasi, jual beli dan lain sebagainya, itu jelas melanggar. Akan tindak tegas, jelas dilarang berjualan di situ (trotoar)," tambahnya.

Sutanto mengakui, kaveling di trotoar di lingkungan Pasar Wiradesa sudah diketahuinya sejak Selasa kemarin (14/11). Selain penanda berupa garis, ada juga tertulis nama orang yang telah membelinya.

"Terus terang saja yang pertama adalah, tidak pas atau bahasa saya tidak sepatutnya fasum yang ada di pasar untuk tempat jualan," kata Widodo.

Diberitakan sebelumnya, sebuah trotoar yang berada di pasar yang baru beroperasi yakni di Pasar Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, nampak di cat semprot. Aksi cat semprot ini diduga terkait praktik jual beli kaveling trotoar yang dilakukan oleh oknum yang belum diketahui.

Kavelingan di trotoar itu dijual belikan oleh oknum ke para pedagang dengan harga Rp 1 juta.

Praktik tersebut membikin heboh setelah diveo penampakan cat semprot di terotoar itu diunggah di medsos oleh akun Instagram @pekalonganinfo.

"Sejumlah pedagang di Pasar baru Wiradesa mengeluhkan adanya oknum / preman yang menjual belikan lahan dagangan di sepanjang jalan trotoar. Sepetak lahan itu dipatok dengan harga satu juta rupiah. Nampak beberapa lahan sudah diberi nama dengan cat putih yang menandakan bahwa lahan sudah dibeli. Sepetak lahan itu juga nampak kecil namun demikian banyak pedagang yang membeli lahan di sana karena dinilai lebih ramai dibanding lapak di dalam. Hal ini sekaligus menjadi salah satu penyebab sepinya kondisi pasar bagian dalam karena pembeli lebih memilih belanja di sekitar trotoar," tulis akun tersebut.




(apl/apl)


Hide Ads