Sebuah video yang dilengkapi dengan keterangan kereta api anjlok di perlintasan Bagelen, Purworejo viral di media sosial dipastikan hoax. Petugas memastikan bahwa jalur Bagelen aman dilalui kereta.
Pantauan detikjateng hingga pukul 15.07 wib semua kereta yang melintas di atas rel berjalan dengan aman. Petugas di perlintasan Bagelen juga nampak sigap menutup portal ketika kereta api hendak melintas sehingga pengguna jalan menghentikan kendaraannya dan kembali melaju dengan aman setelah portal dibuka.
Kapolsek Bagelen, AKP Suwardiyo, yang sudah berkoordinasi dengan pihak KAI menyatakan jika perlintasan aman untuk dilalui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah klir, sudah jalan semua kereta," kata Kapolsek Bagelen AKP Suwardiyono saat ditemui detikjateng di lokasi, Minggu (12/11/2023).
Suwardiyono menjelaskan, jika memang ada KA berhenti sebelumnya, namun dalam rangka kehati-hatian perjalanan setelah mendapat peringatan. Setelah itu, kereta melanjutkan perjalanan kembali.
"Jadi sekitar pukul 12.45 WIB itu kereta Progo dari Jogja ke arah barat, kemudian pada saat mau melintas di perlintasan penyeberangan Bapangsari, itu kan rel termonitor dari PPKA Jenar kalau ada getaran rel itu. Kemudian PPKA menginstruksikan kepada masinis agar menghentikan kereta itu sementara. Berhenti kira-kira 30 menit untuk dipastikan bahwa rel aman. Setelah itu diminta untuk jalan lagi dengan kecepatan 10 Km per jam," jelasnya.
Meski getaran sempat dikhawatirkan, namun tidak perlu adanya perbaikan. Lokasi perlintasan pun dinyatakan aman dan semua kereta bisa berjalan tanpa kendali.
"Karena memang getaran itu getaran butuh perawatan tapi sampai sekarang tidak ada. Nggak papa nyatanya. Karena mungkin tadi habis hujan to, terus fatamorgana kan penguapan itu kan kita harus paham juga itu," imbuhnya.
Diwartakan sebelumnya, postingan video bernarasi kereta api (KA) anjlok viral di medsos. Dalam postingan itu ditulis lokasi Bagelen, Purworejo. Namun saat berita ini ditulis pada pukul 14.30 WIB, postingan itu sudah tidak bisa diakses.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro, memastikan informasi itu hoax.
"Ini namanya hoax," kata Krisbiyantoro, kepada detikJateng, Minggu (12/11).
"Itu KA berhenti di depan sinyal, karena sinyal blom indikator aman masih warna"merah"," jelasnya.
(sip/sip)