Enuh Nugraha (46) lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menggelandang kini dijemput teman-temannya waktu kuliah tahun 1997. Menurut salah satu teman kuliahnya, Enuh dulu dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan suka menolong.
"Sosok Kang Enuh ya dia anak cerdas, suka menolong. Tapi memang karakternya cenderung diam, bukan berarti pemalu, tetapi sudah karakter dia jarang bicara, banyak memberikan bantuan kepada teman-temannya," kata alumnus Teknik Kelautan ITB angkatan '97, Irfan Sandi, saat menjemput Enuh di Kudus, Jumat (10/11/2023).
Irfan mengatakan, saat kuliah di Teknik Kelautan ITB tahun 1997, Enuh pernah mendapat indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,97.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IPK 2,97 saat itu bukan angka yang mudah dicapai. Jadi bisa kita bayangkan cerdas dan pintar sosok Enuh waktu kuliah dulu," ujarnya.
Irfan pun mengaku rindu dengan suasana saat berkumpul bersama ketika masih kuliah di ITB.
"Pastinya Enuh sendiri, kita semua, rindu berkumpul seperti dulu. Kita pernah berfoto bersama satu angkatan di Bandung, itu momen yang paling menyenangkan karena kita baru saling kenal," ucapnya.
"Baru saling beradaptasi, tetapi kita sudah bisa guyup bisa kompak, kita sudah bisa menyatu. Satu angkatan seperti sebuah keluarga," Irfan melanjutkan.
Ia juga mengenang saat Enuh membantu teman-temannya waktu kuliah. Enuh dikenal sebagai mahasiswa tempat teman-temannya seangkatan berkonsultasi.
"Kita bisa bilang Kang Enuh terbaik di angkatan kami, salah satu (mahasiswa) pintar di angkatan kami. Dia menjadi sumber teman-temannya bertanya, berkonsultasi. Mata kuliah lain juga cukup menonjol," kenangnya.
Irfan menambahkan, dirinya kehilangan kontak dengan Enuh sejak tahun 2007. Dari informasi yang dia terima, Enuh berpindah-pindah mengikuti kakaknya. Soal Enuh pergi dari rumah, menurut Irfan itu terjadi sejak sekitar tiga tahun lalu.
"Kalau informasinya dia itu keluar atau pergi dari rumah 3 tahun belakang, dari Sumedang itu, dari kakaknya diterima informasi seperti itu," ungkap Irfan.
"Tapi kalau teman-teman seangkatan dulu putus kontak dari sekitar 2006-2007, karena Enuh ikut berpindah-pindah dengan kakaknya dari Cianjur ke Sumedang. Terus dari Sumedang dia pergi, sampai ditemukan Mas Adi pada Oktober 2023," pungkasnya.
Ingat Teman-temannya, Enuh Teteskan Air Mata
Diberitakan sebelumnya, rombongan alumni Teknik Kelautan ITB angkatan 97 mendatangi rumah Sukaryo Adiputra (46) pemilik akun Youtube Sinau Hurip di Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kudus, Jumat (10/11). Ada tiga teman Enuh yang menjemput langsung ke Kudus.
Enuh pun mencoba mengingat teman-temannya satu per satu. Enuh terlihat sempat meneteskan air mata setelah ia mengingat kembali teman-temannya.
Sukaryo Adiputra atau Adi (46), pemilik akun Youtube Sinau Hurip, berharap Enuh segera mendapatkan pengobatan medis.
"Jadi harapannya harus segera mendapatkan penanganan pengobatan secara medis, harapan saya masuk ke rumah sakit jiwa. Selanjutnya masuk rehab dan bisa hidup bersama dengan masyarakat," jelas Adi.
Diketahui, Adi menemukan Enuh di jalan Lingkar Demak sebulan lalu. Sebelum mengunggah videonya ke YouTube, ia sempat memposting di story WA-nya. Setelah itu banyak orang mencari sosok Enuh hingga ditemukan sekarang.
"Untuk Enuh ini saya itu menyebar video pendek 30 detik story WA saya dengan harapan mudah dikenali. Hari itu juga dikenali, biasanya saya nunggu video tayang, sehingga kalau ketemu Enuh tidak jauh ditemukan," jelasnya.
"Demikian jauh juga, karena tipenya jalan terus," Adi melanjutkan.
(dil/aku)