Pemerintah bakal menetapkan tokoh asal Jepara, Ratu Kalinyamat, sebagai Pahlawan Nasional. Rencananya Presiden Jokowi akan menetapkan Ratu Jepara 1549-1579 tersebut sebagai Pahlawan Nasional di Istana Negara pada momen Hari Pahlawan, Jumat (10/11) besok.
"Upaya Pemerintah Daerah Jepara dalam mengajukan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional akhirnya membuahkan hasil," jelas Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam keterangan dari Kominfo Jepara kepada detikJateng, Selasa (7/11/2023).
Dilansir detikNews, Ratu Kalinyamat dikenal sebagai pemimpin Jepara yang bijaksana dan pemberani. Berikut biografi singkat Ratu Kalinyamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil Ratu Kalinyamat
Dikutip dari buku berjudul 'Ratu Kalinyamat: Sejarah atau Mitos' oleh Bambang Sulistyanto, Ratu Kalinyamat adalah putri Pangeran Trenggana dan cucu Raden Patah, Sultan Demak pertama. Ia memiliki nama asli Ratna Kencana.
Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri, putra Sultan Ibrahim dari Aceh yang bergelar Sultan Mughayat Syah. Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, ia diberi gelar Pangeran Hadiri, yang berarti yang hadir dari Aceh ke Jepara.
Pernikahan Ratu Kalinyamat dengan Pangeran Hadiri tidak berlangsung lama. Sebab, Pangeran Hadiri meninggal pada tahun 1549 karena dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.
Gantikan Suami Pimpin Jepara
Sepeninggal suaminya, Ratu Kalinyamat menggantikan Pangeran Hadiri menjabat sebagai raja di Jepara. Selama masa kekuasaannya, Jepara semakin berkembang menjadi Bandar terbesar di pantai utara Jawa, dan memiliki armada laut yang besar serta kuat.
Gempur Portugis di Malaka
Pada tahun 1573, Ratu Kalinyamat sekali lagi diminta oleh Sultan Ali Mukhayat Syah dari Aceh untuk menggempur Portugis di Malaka. Armada yang dikirim sekitar 300 buah kapal, 80 buah kapal masing- masing berbobot 400 ton. Sekitar 40 armada kapal diisi empat sampai lima ribu prajurit.
Wilayah Kesultanan Demak juga menjadi saksi pertempuran antara Arya Penangsang dengan keturunan Sultan Trenggana. Setelah berakhirnya peperangan melawan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat terus memimpin kerajaannya.
Pimpin Armada Laut Kuat
Ratu Kalinyamat merupakan seorang pemimpin tanah Jepara yang amat disegani. Di tangan beliau, Jepara menjadi Kerajaan Bahari di mana rakyatnya hidup dengan mengandalkan lautan sebagai sumber utama penghidupannya.
Ratu inilah yang berhasil mendirikan kerajaan Maritim yang kuat. Di bawah kekuasaannya, Jepara mengalami perkembangan yang amat pesat yaitu menjadi pelabuhan terbesar di tanah Jawa serta memiliki armada laut yang besar dan kuat.
Jalin Hubungan Internasional
Di bawah pemerintahannya, pada pertengahan abad ke-16 perdagangan Jepara dengan daerah seberang laut semakin ramai. Pedagang- pedagang dari kota-kota pelabuhan di Jawa seperti Banten, Cirebon, Demak, Tuban, Gresik, dan juga Jepara menjalin hubungan dengan pasar internasional Malaka.
Dari Jepara, para pedagang mendatangi Bali, Maluku, Makassar, dan Banjarmasin dengan barang- barang hasil produksi daerahnya masing-masing. Selain itu, hubungan baik yang terjalin antara Jepara dengan beberapa wilayah di Nusantara seperti Johor, Aceh, Maluku, Banten, dan Cirebon.
Semua itu menegaskan bahwa misi diplomatik yang dibawa Ratu Kalinyamat telah berhasil dengan gemilang. Tidaklah berlebihan jika sosoknya dikenal sebagai seorang ratu maritim yang merintis hubungan antar bangsa.
Ratu Kalinyamat diperkirakan memimpin Jepara selama 30 tahun, mulai 1549 sampai 1579. Selama 30 tahun masa pemerintahannya, Jepara mencapai masa kejayaannya.
(aku/ams)