Menteri Warisan Israel Amihay Eliyahu melontarkan komentar kontroversial dalam wawancara dengan radio lokal Israel baru-baru ini. Eliyahu mengungkap opsi serangan nuklir ke Jalur Gaza mungkin saja dilakukan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (6/11), Eliyahu ditanya soal opsi nuklir hipotetis sebagai bagian dari serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Eliyahu menyebut serangan nuklir mungkin saja dilakukan.
"Itu salah satu caranya," demikian jawaban Eliyahu dalam wawancara tersebut, dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawaban Eliyahu itu menuai reaksi keras, termasuk dari Otoritas Palestina yang menyebutnya sebagai pernyataan 'menghasut' dan memberikan kecaman keras.
"Pernyataan ini merupakan terjemahan dari perang genosida yang sedang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza selama 30 hari ini," tegas Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan yang dirilis Minggu (5/11) waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataannya, menyebut komentar menteri Israel itu menjadi 'cerminan jelas dari kampanye penghasutan yang disokong oleh para pejabat Israel untuk menghancurkan Gaza dan menggusur para penduduknya'.
Sementara itu, juru bicara Hamas menyebut komentar Eliyahu mencerminkan 'terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memicu bahasa bagi seluruh kawasan dan dunia'.
Untuk diketahui, serangan udara Israel yang berlangsung selama satu bulan terakhir terhadap Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 9.500 orang, yang sebagian besar warga sipil dan separuhnya anak-anak.
Eliyahu yang komentarnya memicu kontroversi, diketahui merupakan anggota partai sayap kanan yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang juga sosok kontroversial. Eliyahu sendiri bukanlah bagian dari kabinet Israel yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam masa perang.
Dia juga disebut tidak mempunyai pengaruh dalam mengarahkan perang Israel melawan Hamas.
(aku/aku)