Tokoh Agama di Kendal Dukung Kapolri soal Waspada Sel Tidur Teroris

Tokoh Agama di Kendal Dukung Kapolri soal Waspada Sel Tidur Teroris

Saktyo Dimas R - detikJateng
Minggu, 05 Nov 2023 17:30 WIB
Pengasuh Ponpes Al Mustofa Pandes Cepiring yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se Indonesia cabang Kendal, KH Nasih Syarifudin.
Pengasuh Ponpes Al Mustofa Pandes Cepiring yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se Indonesia cabang Kendal, KH Nasih Syarifudin. (Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng)
Kendal -

Anggota DPR dari PDIP Rieke Diah Pitaloka mengkritik pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memberi arahan kepada personelnya agar waspada terhadap sel-sel tidur terorisme sehubungan dengan pecahnya perang Israel-Palestina. Sejumlah tokoh agama di Kendal menyuarakan pendapatnya mendukung langkah kewaspadaan kepolisian.

"Pernyataan Kapolri soal mewaspadai munculnya sel-sel teroris di Indonesia akibat konflik Israel-Palestina merupakan bentuk kewaspadaan dan sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban kepolisian menciptakan kenyamanan dan kedamaian di Indonesia. Tidak hanya itu juga upaya bersama sama menjaga NKRI," kata salah satu tokoh agama dari Weleri, KH Mustakim Yusuf, kepada detikJateng, Minggu (5/11/2023).

Mustakim juga menyayangkan pernyataan Rieke Dyah Pitaloka yang menyebut kewaspadaan kepolisian akan tumbuhnya sel-sel teroris hanya pengalihan isu politik. "Jelas sangat kami sesalkan pernyataan politisi dari PDIP Rieke Dyah Pitaloka. Dia sebagai seorang anggota DPR RI dan seorang politisi tidak sepantasnya mengeluarkan pernyataan seperti itu," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pengasuh Ponpes Al Mustofa Pandes Cepiring yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia cabang Kendal, Nasih Syarifudin juga mengapresiasi langkap Kapolri.

"Kami sebagai Pengasuh Pondok Pesantren di Kendal sangat berterima kasih kepada Kapolri yang sudah memberikan peringatan dan kewaspadaan terhadap munculnya embrio teroris yang bersamaan dengan konflik Israel-Palestina," ungkap pengasuh Ponpes Al Mustofa Pandes Cepiring, KH Nasih Syarifudin kepada detikJateng.

ADVERTISEMENT

Nasih menjelaskan, saat ini memang belum terlihat embrio-embrio teroris dampak dari konflik Israel-Palestina. Merupakan kewajiban kepolisian untuk memberikan peringatan sehingga masyarakat mewaspadai sedini mungkin.

"Kalau saat ini memang belum muncul, belum terlihat embrio terorisnya dan terpenting kewajiban kepolisian melakukan pencegahan dan kewaspadaan dini agar tidak muncul sel-sel teroris ini. Jadi memang sudah seharusnya Kapolri mengingatkan kepada masyarakat sedini mungkin mewaspadainya," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, arahan Jenderal Sigit itu disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu. Dia menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir.

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," ujar Sigit dalam Apel itu.

Sejurus kemudian, Rieke Diah Pitaloka mengkritik Jenderal Sigit. Dia mengatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Israel.

"Sekali lagi, mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun, jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini," kata Rieke, dilansir Antara, Kamis (2/11).




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads