Traffic light atau lampu bangjo di jalan Jogja-Solo simpang empat Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten mulai diaktifkan. Lampu lalu lintas di jalan nasional tersebut masih dalam masa uji coba.
Pantauan detikJateng di lokasi, antrean kendaraan dari arah Jogja maupun Solo yang ditimbulkan saat lampu menyala merah sekitar 25 meter. Dari arah Solo sedikit terhalang pepohonan.
"Ini masih dalam masa uji coba selama 30 hari ke depan," ungkap Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Aji Prabowo kepada detikJateng, Kamis (2/11/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Aji, di Klaten ada dua titik lampu lalu lintas baru di jalan Jogja-Solo. Dua titik itu antara lain simpang empat Jetis, Klaten Selatan dan simpang empat Jombor, Kecamatan Ceper.
"Di simpang empat Trunuh, Jetis itu hanya mengganti traffic light yang lama karena sebelumnya rusak. Yang baru hanya di lampu lalu lintas Jombor, Kecamatan Ceper," jelas Aji.
Dikatakan Aji, simpang empat Jombor dipasang lampu lalu lintas karena dari hasil kajian memang kepadatan dan kerawanan tinggi. Di sekitar lokasi banyak pabrik.
"Di sekitar lokasi banyak pabrik, dua pabrik cukup besar. Selain itu di lokasi ada blind spot karena terhalang ada pohon di tengah median sehingga rawan kecelakaan," papar Aji.
Selama masa uji coba, terang Aji, di lokasi sudah tidak ditunggu petugas karena masyarakat sudah paham nyala lampu bangjo. Meski begitu, nantinya akan tetap dikaji evaluasinya.
"Tetap kita kaji, durasi waktunya. Misalnya ada yang tidak sesuai kita usulkan ke pusat karena berada di Jalan Jogja-Solo maka kewenangan di kementerian," kata Aji.
Untuk pepohonan yang di sekitar lokasi, imbuh Aji, yang menghalangi lampu akan dikoordinasikan dengan dinas lingkungan hidup. Pengguna jalan diimbau untuk hati-hati.
"Kita imbau masyarakat untuk waspada dan taati peraturan lalu lintas. Meskipun tidak petugas," imbuh Aji.
Terpisah, warga setempat, Suginem menyebut lampu bangjo itu beroperasi sudah dua hari. Warga setuju dengan diberi lampu merah.
"Ya setuju diberi lampu merah karena sangat ramai kalau bubaran pabrik. Terutama pagi jam 07.00 WIB dan sore hari jam 17.00 WIB," katanya di lokasi.
(cln/ams)