Respons Gibran Disebut Hasto Pergi dari PDIP Usai Dapat Privilege

Respons Gibran Disebut Hasto Pergi dari PDIP Usai Dapat Privilege

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 30 Okt 2023 14:08 WIB
Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato pertamanya dalam acara Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato pertamanya dalam acara Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Rabu (25/10/2023).Foto: Chelsea Olivia Daffa
Solo -

Wali Kota Solo sekaligus bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Kemarin, Hasto menyebut PDIP sedang sedih dan terluka.

Menurut Hasto, Minggu (29/10), seperti dikutip dari detikNews, PDIP telah memberikan privilege kepada Jokowi dan keluarganya, namun malah ditinggalkan.

"Ya itu monggo saya kembalikan lagi ke Pak Hasto, nggih (ya)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (30/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gibran tidak merespons banyak soal pernyataan Hasto tersebut. Ia lebih memilih untuk mengembalikan lagi ke Hasto.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (30/10/2023).Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (30/10/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Dilansir detikNews, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa banyak kader partai yang tidak menyangka dengan keputusan dari keluarga Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10/2023).

Hasto mengatakan PDIP memberikan keistimewaan atau privilege kepada Jokowi dan keluarga. Namun, pemberian partai berlambang banteng itu malah ditinggalkan Jokowi dan keluarga.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," ujar Hasto.




(cln/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads