Diundang Aliansi BEM UNS Diskusi, Almas Penggugat UU Pemilu Tak Hadir

Diundang Aliansi BEM UNS Diskusi, Almas Penggugat UU Pemilu Tak Hadir

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 23 Okt 2023 23:15 WIB
Aliansi BEM FH, FISIP, dan FMIPA gelar diskusi publik polemik gugatan UU Pemilu, Senin (23/10/2023).
Aliansi BEM FH, FISIP, dan FMIPA gelar diskusi publik polemik gugatan UU Pemilu, Senin (23/10/2023). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) menggelar diskusi terkait polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Pihak Aliansi BEM pun mengundang penggugat UU Pemilu Almas Tsaqibbirru dan Arkaan Wahyu, namun tidak hadir.

Acara diskusi bertajuk 'Karpet Merah Putra Mahkota' itu digelar BEM Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS di Bento Kopi UNS, Senin (23/10/2023) sore.

"Di sini kita mengundang pembicara yang berpartisipasi di dalamnya, Almas dan juga Arkaan. Tapi sayang sekali, Almas dan Arkaan tidak bisa hadir dengan alasan yang tidak diketahui," kata Ketua BEM Fakultas Hukum, Muhammad Luqmanul Vagastya Salman Muttaqin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vagastya mengaku sudah mengirimkan undangan ke Almas dan Arkaan sejak dua hari sebelumnya. Pihak BEM juga telah berupaya mengirimkan surat udangan pada Minggu (22/10) kemarin. Namun, karena tidak menemukan alamat rumah keduanya undangan fisik pun batal diberikan.

"Harusnya Almas dan Arkaan dateng, tapi tidak berkenan untuk hadir, padahal sudah dicantumkan di poster," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Diskusi publik yang menargetkan 50 peserta dari elemen mahasiswa dan masyarakat umum itu menyoal pengambilan keputusan MK. Mereka juga menyoroti alasan dari pemohon yang dirasa kurang rasional serta dinilai masih subjektif meski dapat membuka potensi bagi generasi muda untuk maju.

"Dari pemohonnya pun alasannya belum ada urgensi, dari MK-nya juga proses pengambilan keputusan juga perlu dievaluasi. Itu aja sih, saya hanya berani ngomong seperti itu," jelas Vagastya.

Penjelasan Almas Absen Diskusi

Menanggapi hal tersebut, Almas mengaku pihaknya baru mendapatkan undangan pagi tadi. Namun, pihak BEM sudah menggunakan fotonya sebelum mengirimkan undangan.

"Sebenernya saya lihat poster yang ada gambar saya di situ itu dari kemarin ya, tapi dari pihak BEM-nya sendiri baru ngabarin saya pagi tadi," ungkapnya saat dihubungi detikJateng via telepon malam ini.

Selengkapnya di halaman berikut.

Almas mengaku sudah punya agenda terkait pernikahannya hari ini. Sedangkan Arkaan disebut sedang tidak fit.

"Kalau hari ini kebetulan juga ada agenda lain. Kemarin bilang di media-media juga sibuk ngurusin nikah, ya seputar lamaran dan pernikahan, lah. Kan udah terlanjur janji duluan," jelas Almas.

Terlepas dari ketidakhadirannya di acara diskusi itu, Almas mengaku tak keberatan jika diundang menjadi narasumber.

"Kalau bisa ya, sebenernya nggak masalah," tutur Almas.

Sebagai informasi, selain Almas dan Arkaan, diskusi publik itu juga mengundang dua dosen FH UNS, Isharyanto dan Agus Riwanto, yang turut memberikan pandangannya terkait batasan usia capres-cawapres dari sisi akademik. Untuk langkah selanjutnya, aliansi BEM Fakultas UNS akan terus memantau pergolakan politik yang ada di Indonesia dan melakukan diskusi lanjutan dalam komunitas berjudul Ruang Kolaborasi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads