Tugu Lilin Pajang Tak Akan Lagi Dibangun di Pertigaan, Ini Alasannya

Tugu Lilin Pajang Tak Akan Lagi Dibangun di Pertigaan, Ini Alasannya

Nila Handayani - detikJateng
Senin, 23 Okt 2023 17:09 WIB
Kondisi Tugu Lilin di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (29/9/2023).
Kondisi Tugu Lilin di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, usai ditabrak truk, Jumat (29/9/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Tugu Lilin di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, yang ambruk ditabrak truk tidak akan dibangun di lokasi yang sama. Padahal, tugu ikonik itu mulanya memang sebagai penunjuk arah di tengah pertigaan Pajang.

Menurut Lurah Pajang, Yossy Dwi Martopo, Tugu Lilin itu harus dipindahkan sesuai dengan arahan DPU dan Dinas Perhubungan (Dishub). Mereka berharap tak ada lagi bangunan di tengah jalan karena ini sudah kali ketiga Tugu Lilin itu ambruk ditabrak.

"Nggak boleh (di tengah). Kami itu kemarin mengusulkan penginnya masih tetap di tengah tapi digeser agak di sisi selatan dari Tugu Lilin yang awal itu kita geser ke selatan pas nggon (berada di) APILL. DPU dan Dishub itu tidak disarankan untuk dibangun di situ lagi, dan harapannya malah nggak ada bangunan di situ," terang Yossy di Kelurahan Pajang, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum pasti, rencananya Tugu Lilin yang baru akan ditempatkan di depan Toko Rojo. Namun, hal itu masih dalam tahap koordinasi.

"Kemarin kami pada saat ke sana juga baru koordinasi, rencana di depan Toko Rojo tersebut kami juga harus berkoordinasi dengan Toko Rojo," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, yang mengungkapkan bahwa itu sudah menjadi keputusan final saat rapat. Menurutnya, posisi Tugu Lilin memang harus dipindah lantaran lalu lintas sekitar yang cukup padat.

"Sudah dirapatkan tidak lagi dipasang di tempat awal," terang Taufiq melalui pesan WhatsApp kepada detikJateng, Senin (23/10).

Sementara itu, Kepala DPUPR Solo Nur Basuki mengatakan bahwa desain pembangunan masih dalam koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub).

Menurutnya, keberadaan Tugu Lilin di tengah jalan memang cukup memengaruhi ruang gerak lalu lintas sekitar.

"Kita belum koordinasi desainnya mau digambarkan seperti awal atau ditata ulang sebabnya kan kita juga koordinasi dengan Dishub mengenai kebutuhan untuk manuver (ruang gerak) kendaraan itu apakah cukup, karena dengan kejadian tertabraknya itu kan terindikasi sebenarnya manuvernya kan kurang cukup kalau untuk kendaraan berat. Itu perlu kita koordinasikan dulu dengan Dishub," jelas Nur Basuki saat dihubungi tim detikJateng, Senin (23/10).

Selain itu, Nur Basuki juga mengatakan bahwa seluruh biaya pembangunan Tugu Lilin yang baru sepenuhnya ditanggung oleh pelaku penabrakan. Meski begitu, belum diketahui kapan tugu itu akan dibangun lantaran masih harus berdiskusi dengan warga terkait lokasi yang baru.

"Dengan kejadian berulang berarti kan manuver (ruang gerak) kan kurang, apakah itu mengganggu manuver, itu yang kita bicarakan nanti. Mau kita selesaikan itu, kalau itu sudah selesai nggak masalah entah mau dibangun lagi atau nggak," ucap Nur Basuki.

"Kita nanti juga tergantung warga, kalau warga mau diberi penjelasan bahwa itu terjadi karena manuver kendaraan kurang cukup sehingga tertabrak berkali-kali itu ya kalau mereka mau menerima ya mungkin ada alternatif lain," jelasnya.

Untuk diketahui, Tugu Lilin di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, roboh ditabrak truk, Jumat (29/9) lalu. Tugu berada di tengah simpang jalan yang menghubungkan Jalan dr. Rajiman dengan Jalan Raya Pajang itu roboh tak bersisa.

Artikel ini ditulis oleh Nila Handayani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/rih)


Hide Ads