Tak Ada Api Lagi di Hutan Gunung Lawu Karanganyar, 3 Titik Masih Dipantau

Tak Ada Api Lagi di Hutan Gunung Lawu Karanganyar, 3 Titik Masih Dipantau

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 13 Okt 2023 19:18 WIB
Kondisi terkini Gunung Lawu yang terbakar
Gunung Lawu. Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Karanganyar -

Titik api sudah tidak ditemukan di lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar. Meski demikian, status tanggap darurat belum dicabut. Relawan gabungan masih disiagakan untuk melakukan pemantauan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan pihaknya bersama Perhutani melakukan pemantauan di tiga titik. Yaitu di Candi Cetho, Paralayang, dan Cemoro Kandang.

"Tadi pagi pemantauan lewat helikopter menyatakan api sudah tidak ada. Setelah itu kami melakukan pemantauan di Candi Cetho, Paralayang, dan di Cemoro Kandang. Kami menempatkan personel di tiga titik itu," kata Juli saat dihubungi wartawan, Jumat (13/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Status tanggap darurat sampai tanggal 16 (Oktober). Mungkin penarikan anggota baru tanggal itu. Nanti kalau sudah selesai kita umumkan," imbuhnya.

Selain memantau kemungkinan munculnya titik api, BPBD juga mengecek dampak kebakaran hutan yang berlangsung selama 12 hari itu. Salah satunya ialah kerusakan pipa air warga.

ADVERTISEMENT

Juli mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala desa terkait untuk menginventarisir kerusakan pipa tersebut. Pemkab Karanganyar akan melakukan perbaikan menggunakan anggaran dana tak terduga.

Lahan Terdampak 185 Hektare

"Titik sudah kita ketahui secara lisan dari Kades. Tapi untuk jelasnya Pak Kades akan bersurat pada Senin. Kalau tidak salah ada 2 kilometer pipa rusak, tapi pasokan air masih aman," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Administratur KKPH Perhutani Solo, Herri Merkussiyanyanto Putro mengatakan pada hari ke-13 ini, anak petak yang terbakar bertambah. Sebelumnya, kebakaran hanya terjadi di anak petak 63A1 dan 63A2.

"Lahan yang terdampak 185 hektare, ada tambahan di anak petak di 63A3. Kebakaran sedikit meluas ke sebelah selatan Hargo Puruso. Jadi total ada 3 anak petak," kata Herri.

Setelah kebakaran, rehabilitasi lahan akan dilakukan oleh Perhutani dan masyarakat. Sebab, vegetasi di 185 hektare hutan lindung itu habis terbakar.

Rehabilitasi lahan ini untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor saat musim penghujan dan untuk serapan air.

"Kami usulkan direncana tahun depan, atau dari warga mengadakan menanam pohon nanti bibit kita sediakan. Karena kaitannya dengan ketersediaan air, kalau di atas ada vegetasinya kan lebih bagus secara tutupan lahan," ucapnya.

Dalam proses rehabilitasi lahan ini, pihaknya akan mengganti dengan tanaman buah untuk makanan fauna di hutan seperti kera. Dengan melimpahnya ketersediaan makanan di hutan, diharapkan kera tidak turun ke pemukiman.




(dil/ahr)


Hide Ads