Massa aksi bela Palestina di Bundaran Gladak, Solo, mengakhiri aksinya dengan salat asar berjamaah di jalan. Usai salat Asar, massa mengerjakan salat gaib.
Pantauan detikJateng, Jumat (13/10), massa lelaki salat berjemaah di Jalan Slamet Riyadi. Sedangkan massa wanita salat berjamaah di selasar tepi jalan, ada juga yang di depan hotel.
Salat asar berjamaah yang dilanjutkan dengan salat gaib dan doa qunut nazilah itu dipimpin oleh Ustaz Rifai dari Hidayatullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski digunakan untuk salat jemaah oleh massa aksi, Jalan Slamet Riyadi tetap dibuka untuk lalu lintas dari arah barat ke timur. Hanya saja, akses jalan yang dibuka hanya di sisi utara.
Humas Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS), Endro Sudarsono mengatakan salat gaib dilakukan untuk mendoakan para korban di Palestina yang meninggal.
"Kami menyerukan kepada seluruh umat muslim untuk memberikan kepedulian dengan salat gaib," kata Endro di lokasi, Jumat (13/10/2023).
Lebih lanjut, Endro meminta pemerintah Indonesia agar menyatakan sikap tegas atas tragedi di Palestina. Ia meminta pemerintah mengambil langkah-langkah konkret dalam upaya memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Apalagi ini tertuang dalam konstitusi bahwa segala penjajah di atas dunia harus dihapuskan," ujarnya.
Usai salat, massa meninggalkan lokasi dengan tertib.
Diberitakan sebelumnya, massa menggelar aksi bela Palestina di Bundaran Gladak, Solo. Di antaranya ada massa berkuda yang datang dari arah barat di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) juga ikut turun ke jalan dalam aksi tersebut.
(dil/ahr)