Kans Munculnya Front Baru di Tengah Perang Israel Vs Hamas

Internasional

Kans Munculnya Front Baru di Tengah Perang Israel Vs Hamas

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 13 Okt 2023 11:05 WIB
Desakan Setop Pengepungan dan Buka Akses Bantuan di Gaza
Kondisi Gaza yang luluh lantak akibat perang. (Foto: DW News)
Solo -

Front baru berpeluang muncul di tengah perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza. Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang pemerintahannya mendukung Hamas dan kelompok militan Timur Tengah lainnya, menyebut munculnya front baru melawan Israel akan bergantung pada tindakan yang diambil Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Dilansir detikNews, untuk saat ini Iran menegaskan tidak terlibat dalam serangan Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10) lalu. Meski diketahui Teheran telah lama diketahui menjadi pendukung Hamas.

Iran Dikontak soal Front Baru

Pihak Iran menyebut beberapa negara sudah menghubungi dan menanyakan kemungkinan dibukanya front baru melawan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pejabat beberapa negara menghubungi kami dan menanyakan kemungkinan dibukanya front baru (melawan Israel) di kawasan," ucap Amir-Abdollahian saat bertemu Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia al-Sudani, dikutip dari detikNews, Jumat (13/10/2023).

"Kami memberi tahu mereka bahwa jawaban jelas kami mengenai kemungkinan di masa mendatang adalah segala sesuatunya bergantung pada tindakan rezim Zionis di Gaza," sebut Amir-Abdollahian dalam pernyataan seperti dirilis Kementerian Luar Negeri Iran.

ADVERTISEMENT

Namun untuk saat ini, lanjut Amir-Abdollahian, belum ada satu pihak pun yang meminta izin untuk membuka front baru.

"Bahkan sekarang, kejahatan Israel terus berlanjut dan tidak ada seorang pun di kawasan ini yang meminta izin kepada kami untuk membuka front baru," imbuhnya.

AS Khawatir Front Baru

Kekhawatiran munculnya front baru juga diungkapkan Amerika Serikat (AS). AS mengkhawatirkan munculnya front kedua di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, jika Hibzullah yang merupakan kelompok militan bersenjata yang didukung Iran, ikut campur tangan.




(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads