Ganggu Perkampungan di Boyolali, Puluhan Monyet Dibawa ke Nusakambangan

Ganggu Perkampungan di Boyolali, Puluhan Monyet Dibawa ke Nusakambangan

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 12 Okt 2023 17:14 WIB
Evakuasi monyet di Boyolali, Kamis (12/10/2023).
Evakuasi monyet di Boyolali, Kamis (12/10/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, merelokasi puluhan monyet yang berhasil ditangkap warga Boyolali. Satwa liar itu kemudian dibawa ke Nusakambangan untuk dilepasliarkan.

"Kita rilis di tempat habitatnya yang cukup pakan aman. Rilisnya di Nusakambangan, di cagar alam," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Tengah, Sudadi, dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (12/10/2023).

Disebutkan Sudadi, pemilihan lokasi relokasi monyet di Pulau Nusakambangan sudah melalui kajian habitat. Ketersediaan pakan terjamin sehingga pelepasliaran disana dinilai aman terhadap keberlangsungan hidup monyet-monyet tersebut.

Jumlah monyet ekor panjang yang telah diterimanya dari Boyolali hasil tangkapan warga lereng Gunung Merapi, menurut dia, mencapai sekitar 50-an ekor. Setiap menerima dari masyarakat Boyolali, berapapun jumlahnya langsung dirilis ke Nusakambangan.

"Jumlahnya kemarin kalau nggak salah hitungan itu sekitar 50-an ekor. Nggak sempat dihitung," jelasnya.

"Nggak ditampung dulu, (menerima kiriman dari Boyolali) langsung dikirim (ke Nusakambangan), kesejahteraan satwanya terjamin (di alam liar Nusakambangan)," sambungnya.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa monyet belum termasuk satwa yang dilindungi. Sekitar Gunung Merapi masih menjadi habitatnya. Hanya saja dia tidak tahu jumlah populasinya.

"Populasi di alam informasinya masih ada, masih banyak. Cuma datanya (jumlah populasi) belum tahu," tegasnya.

Seperti diketahui, serangan monyet ekor panjang semakin merajalela di Boyolali. Bahkan di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, monyet tak hanya menyerang lahan pertanian tetapi juga sudah masuk pemukiman penduduk, masuk ke rumah warga.

Kepala Desa Sangup, Triyono, mengatakan serangan monyet ekor panjang sangat mengganggu warga. Tak hanya merusak tanaman pertanian warga, tetapi juga sudah masuk kampung.

"Sekarang ini warga Desa Sangup cuma bisa menanam tembakau sama cabai. Lainnya itu sudah dirusak monyet semua," ungkap Triyono.

Serangan monyet di Desa Sangup juga sudah terjadi di seluruh wilayah desa. Warga kemudian membuat jebakan untuk menangkapinya. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa mengurangi serangan monyet dan populasinya.

Monyet tangkapan warga itu kemudian diserahkan ke BKSDA Jateng melalui Dinas Lingkungan Hidup Boyolali.




(ahr/ams)


Hide Ads